Jakarta (ANTARA) - Ketua Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Poppy Dharsono mengemukakan bahwa industri fesyen bisa memberikan nilai tambah pada produk kerajinan dan mendatangkan peluang peningkatan pendapatan bagi perajin.

"Industri fesyen ini bisa memberikan nilai tambah dari kerajinan Indonesia, terutama kerajinan fesyen, untuk bisa memberikan peluang pekerjaan dan income (pendapatan)," kata Poppy pada acara pembukaan Indonesia Fashion Week (IFW) 2024 di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan bahwa IFW dapat menjadi panduan bagi perancang busana dan pelaku usaha fesyen maupun penikmat fesyen untuk mengikuti tren mode dengan memanfaatkan kekayaan wastra Indonesia.

"Kita juga mengerti apa yang terjadi di Paris, London, dan bagaimana kita menerapkannya kembali dengan industri wastra yang ada di Indonesia, sehingga setiap anak muda, pejabat fasilitas, itu bisa menghormati dan menghargai produk-produk Indonesia," katanya.

Selain itu, Poppy mengatakan, IFW 2024 bisa menjadi ajang bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah bidang fesyen untuk memamerkan produk agar semakin dikenal.

Baca juga: Menparekraf harap industri fesyen jadi tuan rumah di negeri sendiri
Baca juga: IFW 2024 angkat keindahan wastra dan budaya Betawi

Indonesia Fashion Week 2024 mengusung tema Langgam Jakarta Teranyam dan menampilkan karya-karya busana dengan ciri khas Jakarta yang terinspirasi dari perpaduan budaya Melayu, Arab, Tiongkok, dan Eropa.

Sekitar 300 desainer memamerkan karyanya dalam ajang IFW 2024 yang berlangsung dari 27 sampai 31 Maret di Jakarta Convention Center.

Produk yang ditampilkan para desainer di IFW 2024 juga dapat dibeli melalui platform belanja daring yang bekerja sama dengan penyelenggara.

Poppy berharap setiap karya perancang yang dibeli dapat memberikan manfaat bagi perajin fesyen yang ada di daerah.

Baca juga: NTB promosikan busana tenun di Indonesian Fashion Week
Baca juga: Kemenperin tingkatkan kualitas industri fesyen dan kriya

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024