Kondisi ini nyata berpengaruh pada rendahnya tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan kerja perawatan dapat menciptakan banyak lapangan kerja baru serta diyakini mampu mengurangi kesenjangan gender yang ada saat ini. 

"Tugas perawatan sendiri memiliki nilai ekonomi yang diperkirakan ILO (Organisasi Perburuhan Internasional) dapat menciptakan jutaan pekerjaan baru pada 2035, sekaligus mengurangi kesenjangan peran gender," kata Menteri Bintang Puspayoga dalam peluncuran Peta Jalan Ekonomi Perawatan, di Jakarta, Kamis.

Namun tantangannya, kata dia, orang-orang yang bekerja perawatan, khususnya perempuan, belum dinilai sebagai kerja produktif yang berkontribusi pada ekonomi.

"Kondisi ini nyata berpengaruh pada rendahnya tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan Indonesia," kata Menteri Bintang Puspayoga.

Baca juga: KemenPPPA: Kerja perawatan masih terkendala nilai budaya

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023, terdapat kesenjangan tingkat partisipasi angkatan kerja antara perempuan dan laki-laki sebesar 30 persen.

"Ada kesenjangan partisipasi dalam ketenagakerjaan antara perempuan dan laki-laki itu sebesar 30 persen. Data BPS 2023 menunjukkan (tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan) 54 persen, dibandingkan dengan tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki 84 persen," tutur Menteri PPPA itu.

Tingginya kesenjangan ini menjadi tantangan dalam meningkatkan angka partisipasi angkatan kerja perempuan yang ditargetkan mencapai 55 persen pada tahun 2024, sebagaimana Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 - 2024.

Baca juga: Survei ILO temukan perempuan berhenti kerja demi pekerjaan perawatan

Menteri Bintang Puspayoga mengatakan ketidaksetaraan gender telah menjadi tantangan global, dimana tantangan ini menjadi lebih signifikan sejak pandemi COVID-19 dan terjadi di berbagai aspek, salah satunya adalah aspek ketenagakerjaan.

Ia menyebut pekerjaan perawatan menjadi kunci penentu untuk memberikan keadilan dan kesetaraan bagi perempuan, khususnya di dunia kerja.

"Pekerjaan perawatan yang tak berbayar ini menjadi kunci penentu apakah perempuan dapat memasuki dunia kerja dan tetap dapat bekerja dengan berkualitas," kata Menteri Bintang Puspayoga.

Baca juga: Beasiswa perawat kursus hemodialisa penting bagi layanan kesehatan

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024