Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan Provinsi Aceh menjadi daerah ketiga di Indonesia yang memiliki pusat kreatif digital bernama Markas Startup Digital.

Sebagai bagian dari program "Gerakan 1000 Startup", hadirnya fasilitas tersebut menurut Nezar patut diapresiasi menandakan komitmen pembangunan startup di Indonesia memiliki cakupan yang luas.

“Sebagai putra asli Aceh saya mengapresiasi penyelenggaraan launching Markas Aceh oleh Gerakan 1000 Startup. Jadi ini serius (Markas Aceh) kota ketiga setelah Jakarta dan Surabaya kita akan membuka di sini,” kata Nezar dalam keterangan resminya yang diterima, Senin.

Hadirnya Markas Startup Digital di Aceh, menurut Nezar juga mendapatkan dukungan langsung dari pemerintah setempat, yaitu Pemerintah Provinsi Aceh.

Baca juga: Menkominfo ungkap program untuk ekosistem startup dukung desa kreatif

Baca juga: Kemenangan Indonesia di ADA 2024 bukti sukes program "startup digital"


Lebih lanjut, Nezar mengatakan untuk ekosistem startup di Aceh sebenarnya mulai berkembang dan mengeksplorasi potensi kekayaan lokal. Beberapa diantaranya menghadirkan inovasi untuk bidang pertanian dan perikanan.

Berkaca dari hal tersebut, menurutnya kehadiran Markas Startup Digital dapat membantu peningkatan kapasitas startup-startup tersebut sebagai sumber informasi, edukasi, dan pengembangan gagasan untuk inovasi lainnya.

Tak hanya itu, diharapkan generasi muda khususnya milenial dan generasi Z juga bisa memanfaatkan program-program dari Gerakan 1.000 Startup Digital yang hadir di Markas tersebut sehingga bisa lahir lebih banyak startup baru di masa mendatang dari Aceh.

Nantinya, Kementerian Kominfo melalui program tersebut bakal menghadirkan pembicara hingga mentor dari bidang startup untuk membagikan ilmu dan keterampilan kepada para generasi muda tersebut.

“Saya berharap rekan-rekan anak muda Aceh di Banda Aceh khususnya bisa memanfaatkan ini nantinya. Dengan adanya Markas ini bisa menjadi katalisator semangat para pelaku startup Aceh agar semakin mewarnai dinamika startup nasional hingga global. Jadi, saya berharap ada banyak startup baru yang muncul,” katanya.

Hadirnya Markas Startup Digital merupakan salah satu langkah Kementerian Kominfo dalam penciptaan talenta-talenta digital khususnya untuk mengembangkan bisnis menjadi startup atau perusahaan rintisan digital.

Selain menyediakan kelas dan pelatihan untuk mengelola usaha rintisan, Markas Startup Digital nantinya juga membuka kesempatan bagi generasi muda mendapatkan beasiswa.

Salah satu beasiswa yang ditawarkan berasal dari program Digital Talent Scholarship (DTS) yang memang ditujukan untuk talenta digital mendalami pengetahuan maupun berbagi pengalaman dalam forum akademik.

“DTS ini ada program jangka panjang, jangka pendek bahkan juga bisa sampai program master selain yang short course. Jadi ada banyak pilihan misalnya yang ingin mendalami digital marketing, artificial intelligence, data scientist, blockchains dan cloud computing semua bisa ikutan di DTS,” kata Nezar.

Baca juga: Gerakan 1.000 startup di Aceh untuk percepat transformasi digital

Baca juga: Kominfo gandeng startup terapkan teknologi digital di pembudidaya

Baca juga: Kemenkominfo resmi memulai program akselerasi startup gelombang ke-7

 

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024