Pemilih Joko Widodo pada Pilpres 2019 cenderung memilih Prabowo pada Pilpres 2024
Jakarta (ANTARA) - Ahli yang dihadirkan oleh tim hukum Anies-Muhaimin (AMIN), yaitu Ekonom Universitas Indonesia Vid Adrison menilai petahana atau kandidat yang didukung petahana cenderung mendapatkan persentase suara yang lebih tinggi dalam pemilihan presiden (pilpres).

Berdasarkan parameter suara Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019, kata dia, terdapat perpindahan suara pendukung Jokowi 2019 ke calon presiden (capres) terpilih pada Pilpres 2024 Prabowo Subianto.

"Pemilih Joko Widodo pada Pilpres 2019 cenderung memilih Prabowo pada Pilpres 2024," ucap Vid dalam sidang lanjutan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta, Senin.

Berdasarkan perhitungan, ia menuturkan kenaikan suara Prabowo pada 2024 rata-rata mencapai 14,6 persen. Peningkatan tersebut, sambung dia, salah satunya akibat kunjungan Jokowi menjelang Pilpres 2024.

Dalam periode 22 Oktober 2023 hingga 1 Februari 2024, Vid mengungkapkan Presiden Jokowi berkunjung ke 30 kabupaten/kota dan membagikan 44 bantuan, dengan sebanyak 50 persen kunjungan Presiden berada di Provinsi Jawa Tengah.

Melalui kunjungan itu, dia mengatakan terdapat total bantuan yang digelontorkan senilai Rp347,2 miliar, belum mencakup Bantuan Modal Kerja Pedagang karena ketiadaan data.

Akibat berbagai kunjungan Jokowi, Vid berpendapat ada kenaikan perolehan suara Prabowo yang cukup besar pada Pilpres 2024 jika dibandingkan perolehan suara Prabowo pada Pilpres 2019.

Ia menyebutkan rata-rata kenaikan suara Prabowo karena kunjungan Jokowi tersebut mencapai sebesar 32 persen, dengan persentase kenaikan terkecil sebesar 6,39 persen dan persentase kenaikan terbesar 66,38 persen.

Selain kunjungan Presiden Jokowi, lanjut dia, kunjungan Prabowo beserta pasangannya, Gibran Rakabuming Raka ke beberapa daerah sebelum Pilpres 2024 turut mendongkrak suara pasangan calon (paslon) tersebut

"Kunjungan Prabowo 2024 dan suara Jokowi 2019 semakin memperbesar kenaikan suara Prabowo pada 2024. Estimasi-nya terdapat kenaikan di 30 kota dengan 6,1 juta tambahan suara," tuturnya.

Di sisi lain, Adrison mengungkapkan kunjungan Prabowo 2024 menurunkan perolehan suara capres nomor urut 3 dalam Pilpres 2024 Ganjar Pranowo, namun tidak berdampak pada perolehan suara capres nomor urut 1 Anies Baswedan.

Baca juga: Ahli Timnas AMIN sebut KPU melanggar asas dan prinsip pemilu

Baca juga: Ahli Timnas AMIN pertanyakan konsiderans dalam Keputusan KPU 1632/2023

Baca juga: Ahli: Bansos tingkatkan suara kandidat pilpres didukung petahana


Berdasarkan rekapitulasi hasil suara Pilpres 2024 Komisi Pemilihan Umum (KPU), paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran mendapatkan suara terbanyak, yakni 96,21 juta, disusul oleh paslon nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dengan 40,97 juta suara serta paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud Md dengan 27,04 juta suara.

Timnas AMIN menghadirkan tujuh ahli dan 11 saksi dalam sidang pembuktian pemohon yang beragendakan mendengarkan keterangan ahli dan saksi pemohon serta pengesahan alat bukti tambahan pemohon.

Tujuh ahli yang dihadirkan adalah Bambang Eka, Faisal Basri, Prof. Ridwan, Vid Adrison, Yudi Prayudi, Anthony Budiawan, Djohermansyah Djohan.

Kemudian, 11 saksi yang dihadirkan secara langsung adalah Mirza Zulkarnaen, Muhammad Fauzi, Anies Prijo Ansharie, Andry Ermawan, Surya Dharma, Achmad Chusairi, Mislaini Suci Rahayu, Sartono, Adnin Armas, dan Arief Patramijaya, sedangkan satu saksi yang hadir secara daring, yaitu Amrin Harun.

Masing-masing saksi diberikan waktu 15 menit dan untuk ahli 20 menit yang mana sudah termasuk dengan pendalaman.

Adapun terdapat dua perkara PHPU Pilpres 2024 yang diajukan. Perkara satu, yaitu permohonan yang diajukan oleh Anies-Muhaimin dengan nomor register 1/PHPU.PRES-XXII/2024. Sedangkan perkara dua, yaitu permohonan yang diajukan oleh Ganjar-Mahfud dengan nomor register 2/PHPU.PRES-XXII/2024.

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024