Jakarta (ANTARA) - Seorang penceramah menganjurkan, umat Muslim untuk memperbanyak membaca Al Quran pada malam-malam terakhir Ramadhan.
 
"InshaAllah masih ada waktu di Bulan Ramadhan ini sekitar 8-7 hari. Silahkan dimaksimalkan untuk bisa mengkhatamkan Al-Quran, minimal walau hanya sekali," kata Ustadz Muharror di Jakarta, Senin.

Menurut alumni Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini ​​​​​​, Allah SWT menurunkan Al Quran pada bulan Ramadhan sebagai petunjuk bagi manusia.
 
Ini sesuai dengan surat Al-Baqarah ayat 185 yang tafsirnya berbunyi "Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)".
 
Oleh karena itu, imbuh dia, umat Muslim sudah seharusnya menyemarakkan membaca Al-Quran di bulan ini.

Baca juga: Ngaji.ai bantu upaya belajar baca Al Quran secara mandiri
 
Muharror menambahkan kebaikan dari membaca Al Quran tak hanya didapatkan pribadi yang membacanya saja, tetapi juga seluruh anggotanya.
 
"(Membaca Al Quran) akan memberikan syafaat bagi pembacanya, InshaAllah, kebaikannya bukan hanya untuk kita pribadi saja tetapi juga untuk seluruh keluarga," kata dia.

Kemudian, amalan lain yang juga dapat diperbanyak pada 10 hari terakhir Ramadhan yakni bersedekah.

"Karena sesungguhnya Rasulullah SAW banyak melakukan shodakoh (sedekah) di Bulan Ramadhan terutama 10 hari terakhir di Bulan Ramadhan karena salah satu ganjaran dari 10 malam terakhir Ramadhan yaitu terlindung dari api neraka," jelas Muharror.

Dia menambahkan bersedekah juga walau jumlahnya sedikit, namun bila dilakukan konsisten, InshaAllah dapat menjadi penolak bala baik di dunia maupun di akhirat.

Baca juga: Baznas RI anggarkan Rp15 miliar bimbing disabilitas baca Al Quran

Sementara itu, dalam kesempatan berbeda, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengatakan sedekah salah satunya bisa dalam bentuk makanan untuk berbuka puasa.

Dia menyebutkan, bahwa memberi buka puasa pada orang yang berbuka itu pahalanya sama dengan orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang sedang buka puasa.

"Bagi saudara yang tidak berpuasa, ini berfungsi sedekah memberi makan pada orang yang lapar pasti sedekah," demikian Nasaruddin.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024