Jakarta (ANTARA) - China menyampaikan terima kasih kepada pengasuh Fu Bao, panda asal China yang lahir di Korea Selatan namun harus kembali ke Tiongkok pada Rabu (3/4).

"Kami menyambut kembalinya Fu Bao dan mengucapkan terima kasih kepada para pengasuh Fu Bao di Korea Selatan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, kepada media di Beijing, China, pada Rabu.

Para penggemar Fu Bao di Korea Selatan mengucapkan selamat tinggal dengan air mata di tengah guyuran hujan saat truk membawa Fu Bao keluar dari kebun binatang Everland, Yongin, Korea Selatan, Rabu untuk kembali ke China.

"Panda raksasa adalah spesies liar berharga yang terancam punah dan dicintai oleh orang-orang di seluruh dunia. Mereka adalah utusan persahabatan dari rakyat China," kata Wang.

Jubir menyebutkan bahwa China dan Korea Selatan secara resmi meluncurkan proyek penelitian bersama mengenai konservasi panda raksasa pada 2016.

"Sejak panda raksasa Yuan Xin dan Hua Ni tiba di Korea Selatan, kedua negara telah menjalin kerja sama dalam pemeliharaan, pengembangbiakan, penelitian ilmiah dan pertukaran teknologi terkait dengan panda raksasa," katanya, menambahkan. 

Kerja sama itu, menurut Wang, membantu upaya peningkatan saling pengertian dan persahabatan antara masyarakat kedua negara.

"Sesuai dengan perjanjian kerja sama yang ditandatangani antara China dan Korea Selatan, Fu Bao akan memulai perjalanannya kembali ke China hari ini," ujarnya. 

Orang tua Fu Bao, Ai Bao (betina) berusia 10 tahun dan Le Bao (jantan) berusia 11 tahun, tiba pada 2016 dari Provinsi Sichuan, China, sebagai bagian dari "diplomasi panda" China.

Fu Bao, yang lahir pada 2020, kembali ke China sebagai bagian dari kesepakatan internasional bahwa anak panda raksasa yang lahir di luar negeri harus pindah ke China untuk dikembangbiakkan sebelum berusia empat tahun.

Fu Bao telah memikat hati masyarakat Korea Selatan dan memicu kegemaran panda raksasa di media sosial, juga menarik ribuan pengunjung setiap harinya ke taman hiburan tempat ia tinggal.

Pengasuh Fu Bao sejak kecil, Kang Cher-won atau yang biasa dipanggil Kakek Kang, juga ikut viral di media sosial karena interaksinya dengan Fu Bao.

Fu Bao, yang namanya berarti harta karun keberuntungan, telah menjalani karantina selama sebulan dan tidak muncul di hadapan publik.

Diplomasi panda lazim diartikan sebagai tindakan ketika panda raksasa dikirim ke negara lain sebagai hadiah dari pemerintah China. Tujuan diplomasi panda tersebut untuk membangun hubungan diplomatik dengan negara-negara lain.

Status seluruh panda adalah pinjaman dari China dengan kontrak yang diperbarui tiap 10 tahun. Biaya peminjaman adalah 500.000 dolar AS per tahun (sekitar Rp7,96 miliar) untuk setiap ekor panda.

Setiap anak panda yang lahir di luar negeri harus dikembalikan ke China pada rentang usia 2-4 tahun. Mereka akan dimasukkan ke dalam penangkaran di Chengdu untuk dikembangbiakkan.


Baca juga: Warga sambut kelahiran Fu Bao, bayi panda pertama yang lahir di Korsel

Baca juga: Beijing akan buka pusat konservasi panda pada 2025


 

Merayakan kelahiran Fu Bao di kebun binatang Korea Selatan

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024