Batulicin, Kalsel (ANTARA) - Manajemen PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) persero Cabang Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan, menyiapkan dua unit kapal sebagai pengganti KM Binaiya yang batal berlayar pada Sabtu esok akibat terkendala operasional.

Kepala PT Pelni Cabang Batulicin Yuni di Batulicin, Jumat, mengatakan dua kapal pengganti KM Binaiya, yakni KM Egon dan KM Wilis.

KM Egon berkapasitas 405 orang dan KM Wilis memiliki kapasitas penumpang mencapai 403 orang.

"Kapal tersebut akan kami berangkatkan ke Surabaya pada Senin (8/4). Untuk KM Egon berangkat berlayar dari pelabuhan Batulicin-Surabaya sekitar pukul 06.00 WITA dan KM Wilis berangkat sekitar pukul 18.00 WITA," terang Yuni.

Dia menjelaskan jumlah calon penumpang KM Egon dan KM Wilis mencapai 300 orang, namun jumlah tersebut kemungkinan bisa bertambah.

Bagi calon penumpang kapal yang hendak melakukan pemesanan tiket kapal dapat dilakukan secara mandiri melalui aplikasi Pelni Mobile, Web Pelni dengan link atau langsung datang ke loket pembelian pada kantor cabang PT Pelni terdekat.

Melalui aplikasi tersebut yang bersangkutan juga mendapatkan pembaharuan ketersediaan tiket dan penawaran terbaru dari PT Pelni (Persero).

Bukan itu saja, untuk peningkatan pelayanan PT Pelni juga menawarkan layanan add-on yang dapat dibeli di loket PT Pelni (Persero).

Sedangkan, tarif kendaraan pelanggan dapat mengecek dan memesan melalui aplikasi "MyCargoo" dengan biaya kendaraan roda dua sebesar Rp685.000 per unit dan mobil kapasitas lebih dari 2.000 cc sekitar Rp2.895.000.

"PT Pelni terus berkomitmen untuk memberikan layanan yang terbaik kepada pelanggan dengan mempermudah pembelian tiket melalui aplikasi Pelni Mobile, menambah chanel pembayaran dan pembelian tiket serta meningkatkan fasilitas layanan di atas kapal," ungkap Yuni.

Baca juga: PT Pelni Makassar siapkan 15 unit armada hadapi "peak season"
Baca juga: PT Pelni siapkan enam kapal jelang puncak arus mudik lebaran 2024

Baca juga: Pelni: Pelayaran Batulicin-Surabaya beroperasi normal usai gempa Tuban
 

Pewarta: Gunawan Wibisono/Sujud Mariono
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024