Jakarta (ANTARA) -
Anggota Komisi V DPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz mengingatkan masyarakat agar memanfaatkan aplikasi BMKG untuk memantau atau mengecek prediksi cuaca kampung halaman atau wilayah yang dituju saat mudik Lebaran 2024.    
 
"Bisa diunduh aplikasi BMKG. Jadi melalui aplikasi, kita bisa mendapatkan informasi cuaca, informasi yang terbaru. Kita mau ke daerah mana, tempat tujuan, apakah hujan atau apa, ada potensi (cuaca) apa," kata Neng Eem saat menjadi narasumber dalam Podcast Sudut Dengar Parlemen, sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube TVR Parlemen di Jakarta, Jumat.
 
Selain aplikasi, ia juga menyampaikan pemudik dapat melihat prediksi atau kondisi cuaca terkini melalui layar-layar di beberapa rest area dan simpul transportasi mudik lainnya, seperti terminal, stasiun kereta api, dan bandara.
 
"Tapi, memang kebanyakan budaya masyarakat jarang yang memanfaatkan informasi itu. Saya lihat beberapa layar yang ada di bandara itu, justru yang sering memeriksa orang asing, tapi orang Indonesia jarang," kata dia menambahkan.
 
Sebelumnya pada Kamis (4/4), Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati telah mengingatkan adanya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang akan terjadi saat masa mudik Lebaran, khususnya pada 4–11 April 2024.
 
“Beberapa fenomena diprakirakan menimbulkan potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat, petir, dan angin kencang di sebagian wilayah Indonesia sampai 11 April 2024,” kata dia.
 
Dwikorita pun menyebutkan potensi hujan tersebut diakibatkan oleh adanya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) atau kumpulan awan-awan hujan yang sudah mulai melintasi kepulauan di Indonesia.
 
Kumpulan awan-awan hujan tersebut berarak-arakan bergerak dari sebelah timur Afrika di Samudra Hindia sepanjang khatulistiwa dan melintasi kepulauan di Indonesia yang kemudian menuju Samudra Pasifik.

Baca juga: BMKG: Penyeberangan Merak - Bakauheni relatif aman

Baca juga: BMKG Minangkabau: Waspadai abu vulkanik ganggu aktivitas penerbangan

Baca juga: BMKG: Angin kencang hingga gelombang tinggi berpotensi sampai 11 April

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024