"Beberapa hari lalu kita sudah melakukan ramcek terhadap jeep wisata baik yang ada di kawasan Parangtritis maupun yang ada di Mangunan, hasilnya sebagian besar memang layak pakai," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul Singgih Riyadi di Bantul, Sabtu.
Dia mengatakan, sebagian besar jeep wisata di kawasan wisata Bantul layak pakai, namun diakui ada beberapa unit kendaraan yang pemerintah rekomendasikan untuk perbaikan atau penggantian komponen terutama untuk rem.
"Kemarin ada beberapa untuk rem yang memang perlu perbaikan, kemudian kami sarankan untuk sabuk pengaman dan helm bagi pengemudi maupun penumpang itu juga dilengkapi helm untuk keselamatan," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, berkaitan dengan itu pula, pihaknya bersama dengan Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas III Yogyakarta dan Kepolisian Resor (Polres) Bantul dan pihak Jasa Raharja telah mengadakan rapat koordinasi.
Dari hasil koordinasi lintas sektor tersebut, kata dia, ada arahan dan rekomendasi agar wisatawan yang menggunakan jeep wisata di kawasan wisata itu dimasukkan dalam asuransi oleh pengelola jasa usaha pariwisata itu.
"Ada saran dari Jasa Raharja sebaiknya kepada para penumpang ini dimasukkan asuransi, ini sudah dilakukan khususnya teman temen pengelola jeep wisata di Mangunan sebagian besar diasuransikan, mudah mudahan nanti yang di Parangtritis juga mengikuti," katanya.
Selain jeep wisata, kata dia, Dishub Bantul sebelumnya juga sudah melakukan ramcek terhadap bus pariwisata maupun angkutan lebaran lainnya di Bantul, dan hasilnya dalam kondisi layak beroperasi.
"Kemudian untuk ramcek bus pariwisata sesuai dengan program Kementerian Perhubungan, kami juga sudah melakukan jauh jauh hari ramcek di garasi garasi bus wisata," katanya.
Baca juga: Dishub Bantul memetakan Jalur Cinomati rawan kecelakaan saat liburan
Baca juga: Dishub Bantul bersiap antisipasi kepadatan arus balik tahap kedua
Baca juga: Dishub antisipasi lonjakan wisata menuju Parangtritis usai Lebaran
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024
