Jakarta (ANTARA News) - General Motors (GM) mempersiapkan investasi hingga 1,5 miliar dolar AS khusus untuk meningkatkan kinerja di kawasan Asia Pasifik. "Angka investasi GM hingga beberapa tahun ke depan di Asia Pasifik bisa mencapai 1,5 miliar dolar AS. Kami butuh untuk meningkatkan kinerja, seperti menaikan kapasitas produksi di China, membuat model `eco car` baru di Australia," kata Presiden Direktur GM Asia Pasifik, Nick Reilly, disela-sela kunjungannya ke pabrik GM Indonesia, di Jakarta, Senin malam (5/1). Nick mengatakan kondisi pasar otomotif di AS dan Eropa saat ini sedang tertekan akibat krisis finansial global, hal tersebut membuat keuangan GM di AS tidak memungkinkan untuk melakukan ekspansi. Guna mempersiapkan diri meraih pasar yang lebih menjanjikan di kawasan Asia maka, ia mengatakan, perusahaannya memang mengupayakan investasi di beberapa negara. Untuk itu, kinerja GM Asia Pasifik harus tetap dijaga, mengingat pendanaan sepenuhnya mengandalkan dukungan dari kawasan ini. "Kami akan terus melakukan investasi di Asia seperti yang telah kami lakukan di Thailand dan India. Karena itu kami harus menjaga profit kami di kawasan Asia Pasifik," tambah dia. China merupakan salah satu pasar terkuat yang GM miliki di Asia Pasifik saat ini, dengan penjualan mencapai 1,1 juta unit di tahun 2008 lalu, katanya. Angka ini masih dapat dikembangkan karena itu perusahaannya merasa perlu untuk meningkatkan kapasitas produksi di negara tersebut. Sedangkan untuk membaca tren global saat ini, terutama menyangkut isu lingkungan dan menghadapi krisis finansial maka GM berencana memproduksi mobil `eco car` di Australia, ujar Nick. Pemerintah Australia sendiri mulai memperhatikan masalah lingkungan sehingga memberikan semacam insentif bagi pengembangan mobil yang ramah lingkungan, sama halnya yang dilakukan Pemerintah Thailand. Lebih lanjut, ia mengatakan, pertumbuhan pasar otomotif di AS dan Eropa pada dasarnya sudah memasuki tahap jenuh, namun tetap merupakan pasar besar bagi GM sendiri karena itu akan tetap dijaga. Pertumbuhan yang cukup menjanjikan sebenarnya justru terjadi di negara-negara Eropa Barat yang terakhir menyumbang 10 persen market share bagi GM. Sedangkan China sendiri menyumbang 12 persen market share GM, padahal menurut dia, prediksi awal pencapaian tersebut baru dapat dilakukan sembilan atau 10 tahun lagi, tapi nyatanya empat sampai lima tahun dapat tercapai.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009