Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Tiga wisatawan asal Kabupaten Gresik terseret ombak Pantai Paseban di Kabupaten Jember, Jawa Timur hingga menyebabkan satu orang meninggal dunia sedangkan dua orang selamat.

"Korban yang meninggal dunia yakni Agung Setiawan (44) warga Desa Segoromadu, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik saat hari Lebaran kedua," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Penta Satria di kabupaten setempat, Jumat.

Menurutnya korban bersama istri, anak dan keponakannya awalnya bersilaturahim Lebaran di rumah saudaranya di Kabupaten Lumajang, namun saat pulang ke Kabupaten Gresik masih mampir di Pantai Paseban di Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember pada Kamis (11/4) sore.

"Berdasarkan keterangan keluarga, korban mengajak keluarganya ke Pantai Paseban karena ada salah satu putranya sakit gatal gatal di kaki dan tangan, sehingga ingin mengobati anak tersebut dengan mandi di Pantai Paseban," tuturnya.

Baca juga: BPBD Padang bantu evakuasi empat anak terseret ombak di Pantai Bungus

Setelah tiba di Pantai Paseban, lanjut dia, korban bersama dua anaknya mandi dan tidak selang lama ombak pantai selatan Jember menerjang hingga ketiga orang terseret ombak yang cukup besar.

"Tim SAR Paseban melakukan penyelamatan dan ketiga korban yang terseret dibawa ke puskesmas terdekat, namun satu korban yakni Agung dinyatakan meninggal dunia," katanya.

Jenazah korban meninggal dimandikan di Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Kencong dan langsung dibawa ke rumah duka di Kabupaten Gresik.

Penta mengimbau agar wisatawan tidak berenang dan mandi ke tengah laut karena gelombang pesisir selatan masih cukup besar dan pihak BPBD Jember terus melakukan pemantauan di sejumlah objek wisata pantai pesisir selatan.

"Kami sudah meminta pihak pengelola atau kelompok sadar wisata (pokdarwis) yang berada di pantai pesisir selatan untuk mengimbau pengunjung berhati-hati, menjaga anak-anak dan tidak berenang terlalu ke tengah pantai," ujarnya.

Baca juga: Empat wisatawan yang terseret ombak di Garut berhasil diselamatkan

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024