Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan banjir yang melanda Bekasi, Jawa Barat merendam ratusan rumah warga yang sebagian besar dalam keadaan kosong, karena ditinggal mudik Lebaran Idul Fitri 2024.

“Ada 500 unit rumah terendam banjir, sebagian besar rumah dalam keadaan kosong ditinggal mudik oleh pemiliknya,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Memitigasi dampak banjir di Kabupaten Bekasi

Kendati demikian, Pemerintah Kota melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bekasi telah membentuk tim siaga yang melibatkan warga, sehingga dampak banjir yang merendam rumah warga bisa cepat ditanggulangi

Ia memastikan tim siaga juga telah melakukan langkah penanggulangan mengatasi luapan Kali Bekasi yang merupakan muara penghubung Sungai Cikeas dan Sungai Cileungsi, termasuk menangani kerusakan tanggul kali yang jebol akibat tidak mampu menahan besarnya debit air.

“Kondisi terkini air sudah berangsur surut,”ucapnya.

Ia menambahkan BNPB tidak menerima laporan adanya korban jiwa atas bencana banjir tersebut.

Sebelumnya, Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan banjir tersebut diakibatkan luapan kali Bekasi dan diperparah rusaknya tanggul penahan akibat tidak mampu menahan debit air yang datang dari Sungai Cikeas dan Cileungsi setelah diguyur hujan intensitas deras berdurasi panjang, Sabtu (13/4) malam.

Baca juga: BPBD sebut banjir Kabupaten Bekasi dinyatakan surut

Baca juga: Pemkab Bekasi gelontorkan Rp4,7 miliar tanggulangi banjir


Akibatnya, sebanyak 500 keluarga menjadi korban, rumahnya digenangi banjir setinggi 40- 60 centimeter.

Laporan tim BNPB menyebutkan ratusan korban banjir tersebut tercatat sebagai warga Kecamatan Bekasi Selatan, Kecamatan Jatiasih, dan Kecamatan Pondok Gede.

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024