Ada sekitar 15 sampai 20 rumah di sekitaran tempat tinggal saya yang terendam banjir, warga terpaksa membuat panggung di dalam rumah
Kapuas Hulu (ANTARA) - Banjir saat ini melanda sejumlah dataran rendah di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar), salah satunya yaitu di daerah Dangkan, Kecamatan Silat Hulu, dan merendam sejumlah fasilitas umum (fasum) serta beberapa pemukiman penduduk.

"Ada beberapa rumah warga terendam dan saat ini air masih bertahan," kata Arief, Warga Dangkan kepada ANTARA, di Putussibau, Kapuas Hulu, Minggu.

Arief menceritakan banjir di Dangkan terjadi sejak Sabtu (13/4) sore hingga hari ini, Minggu (14/4). Kondisi debit air masih bertahan dengan kedalaman kurang lebih satu meter di jalan raya.

Menurutnya, banjir tersebut mengakibatkan sejumlah fasilitas umum seperti jalan dan beberapa rumah warga terendam banjir.

Baca juga: Sungai Kapuas meluap, BPBD imbau masyarakat mewaspadai banjir
Baca juga: Banjir Kapuas Hulu rendam jalan nasional menuju perbatasan RI-Malaysia


"Ada sekitar 15 sampai 20 rumah di sekitaran tempat tinggal saya yang terendam banjir, warga terpaksa membuat panggung di dalam rumah," katanya.

Banjir tersebut karena intensitas curah hujan tinggi yang mengakibatkan sungai di daerah Dangkan meluap.

Selain di Dangkan, banjir juga sempat terjadi di daerah Mendalam, Kecamatan Putussibau Utara, pada Sabtu (13/4) kemarin.

Luapan Sungai Mendalam juga berdampak ke wilayah Kecamatan Putussibau Selatan yang merupakan dataran rendah yaitu Teluk Barak, Kelurahan Kedamin Hilir, dan Desa Tanjung Jati. Namun kondisi banjir di daerah tersebut saat ini berangsur-angsur surut.

Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu belum bisa dimintai keterangan terkait kondisi bencana banjir di wilayah itu.

Baca juga: Banjir Kapuas Hulu, warga Teluk Barak gunakan perahu shalat tarawih
 
Kondisi banjir di Dangkan Kecamatan Silat Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat, Minggu (14/04/2024). ANTARA/HO-Arief (Teofilusianto Timotius)

Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024