Riyadh (ANTARA News) - Enam mortir jatuh di daerah terpencil timur Arab Saudi dekat perbatasan kerajaan dengan Irak dan Kuwait, namun tak menyebabkan kerusakan, kata seorang juru bicara penjaga perbatasan, Kamis.

Juru bicara, Jenderal Mohammed al-Ghamidi, mengatakan pihak berwenang Saudi melakukan "kontak langsung" dengan tetangga mereka untuk mengidentifikasi sumber penembakan dan "mencegah itu terjadi lagi".

"Enam mortir jatuh pada Rabu di daerah tak berpenghuni di dekat penyeberangan perbatasan Al-Awja ... di Hafr Al-Batin, di Provinsi Timur yang kaya minyak, dan tidak ada kerusakan yang disebabkan," kata kantor berita resmi SPA mengutip pernyataan Ghamidi.

Laporan itu tidak memberikan rincian lebih lanjut dari insiden tersebut. Warga mengatakan, pesawat-pesawat tempur Saudi berada di atas daerah itu pada Kamis pagi, demikian laporan AFP.

Hafr al-Batin, satu daerah gurun di dekat Irak dan Kuwait, adalah bekas markas komando pasukan militer AS selama Operasi Badai Gurun yang mendorong penarikan pasukan Irak dari Kuwait pada tahun 1991.

(H-AK)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013