Pemadaman berlangsung selama beberapa jam sampai akhirnya pada hari Rabu pukul 05.45 WIB api padam.
Jakarta (ANTARA) - Kapal perang dari Koarmada I TNI Angkatan Laut KRI Lepu-861 membantu memadamkan kapal berbendera Tanzania MV Layar Anggun 8 yang terbakar saat berlayar di perairan utara Tanjung Berakit, Bintan, Kepulauan Riau (Kepri).

Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmada I TNI AL Kolonel Laut (P) Yoni Nova Kusumawan saat dihubungi di Jakarta, Rabu, menjelaskan bahwa prajurit TNI AL yang tergabung dalam Tim Penanggulangan Kebakaran (PEK) KRI Lepu berhasil naik ke atas kapal dan mendinginkan beberapa titik api yang tersisa di MV Layar Anggun 8.

Kolonel Laut (P) Yoni mengatakan bahwa kapal berbendera Tanzania yang terbakar itu dalam keadaan kosong karena seluruh anak buah kapal (ABK) berjumlah 12 orang meninggalkan kapal. Mereka diselamatkan oleh tim penyelamat dari kapal patroli Singapura.

"Untuk ABK, dibawa ke Singapura oleh tim rescue Singapura. Terkait dengan itu kami belum dapat informasi lebih lanjut," kata Kadispen Koarmada I.

Kapal MV Layar Anggun 8 ditemukan terbakar pada hari Selasa (16/4) pukul 15.10 WIB oleh prajurit Koarmada I TN AL. Selanjutnya, KRI Lepu-861, yang dipimpin oleh Mayor Laut (P) Zul Supri Nazara, berkoordinasi dengan otoritas pelayaran di Batam dan berusaha mendekat ke kapal yang terbakar.

KRI Lepu lantas berhenti pada jarak 600 yard dari kapal yang terbakar, kemudian sekoci diturunkan untuk mencermati kondisi kapal. MV Layar Anggun 8 saat itu dalam kondisi kandas di karang.

Di tengah pemadaman, kapal-kapal lain KN Sarotama dan KN Rantos mendekat untuk membantu mematikan api yang saat itu makin besar.

Pemadaman berlangsung selama beberapa jam sampai akhirnya pada hari Rabu pukul 05.45 WIB api padam.

Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Dispenal) dalam siaran resminya di Jakarta, Rabu, menjelaskan bahwa penyebab kebakaran saat ini masih diselidiki, termasuk kerugian akibat kebakaran itu juga masih dalam penghitungan.

Walaupun demikian, tidak ada korban jiwa akibat insiden itu karena seluruh ABK kapal berhasil menyelamatkan diri.

Upaya penyelamatan ini, kata dia, merupakan implementasi pelaksanaan perintah pimpinan TNI Angkatan Laut, Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali.

"KSAL selalu menekankan kepada jajaran TNI AL agar memanfaatkan dan melibatkan segala potensi yang dimiliki, baik personel maupun alutsista, untuk kegiatan-kegiatan kemanusiaan seperti penanggulangan bencana dan SAR (pencarian dan pertolongan, red.)," demikian siaran resmi Dinas Penerangan TNI AL.

Baca juga: Gulkarmat turunkan dua kapal pemadam atasi kebakaran kapal pesiar
Baca juga: Dua unit kapal laut terbakar di Pelabuhan Muara Baru

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024