New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street terus menguat ke level tertinggi baru pada Jumat (Sabtu pagi WIB), dengan S&P 500 ditutup di atas 1.800 untuk pertama kalinya dan Dow mencetak rekor baru.

Indeks berbasis luas S&P 500 bertambah 8,91 poin (0,50 persen) menjadi ditutup pada 1.804,76, sementara indeks Dow Jones Industrial Average naik 54,78 poin (0,34 persen) berakhir di 16.064,77, demikian lapor AFP.

Indeks komposit teknologi Nasdaq naik 22,49 poin (0,57 persen) menjadi 3.991,65.

Keuntungan pada Jumat menutup seminggu dramatis yang menggarisbawahi kegairahan Wall Street pada 2013, tahun di mana S&P 500 naik lebih dari 26 persen dan Dow mencatat lebih dari 40 rekor tertinggi baru sepanjang masa.

"Tidak ada banyak berita negatif untuk memperlambat saham-saham," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di Standard & Poors Capital IQ. "Sedikit demi sedikit, orang melemparkan handuk, berarti mereka bergabung dalam reli."

Para analis mengatakan reli telah dipicu oleh data ekonomi yang terus membaik, laba yang lebih baik dan kebijakan moneter longgar.

Sebagian besar komponen dalam Dow naik pada Jumat, dengan raksasa dirgantara Boeing (naik 2,3 persen) dan Travelers Companies (naik 1,5 persen) memimpin di depan. Nike naik 1,0 persen setelah mengumumkan kenaikan 14 persen dalam dividen kuartalan.

Tetapi pembuat chip Intel menjadi pencetak penurunan terbesar di antara saham unggulan (blue chips), jatuh 5,4 persen setelah pada "hari para analis" memproyeksikan bahwa penjualannya pada 2014 akan datar.

"Summit Research" mengatakan seluruh presentasi strategi perusahaan dapat disimpulkan oleh kata "datar".

IBM, komponen Dow lainnya, juga turun, merosot 1,5 persen setelah investor Stanley Druckenmiller secara terbuka bertaruh terhadap saham tersebut.

Perusahaan farmasi Biogen melonjak 13,2 persen setelah komite penasihat medis Eropa memberi izin penting untuk pengobatan Tecfidera-nya guna menghilangkan multiple sclerosis yang timbul.

Pengecer Ross Stores turun 5,7 persen setelah memperkirakan laba kuartal keempat antara 97 sen hingga 1,01 dolar AS per saham, jauh di bawah 1,09 dolar AS yang diharapkan oleh para analis.

Kepala eksekutif Michael Balmuth mengatakan ia mengharapkan musim belanja liburan mendatang menjadi "periode penjualan paling kompetitif dan promosisional dalam beberapa tahun terakhir".

Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi negara AS 10-tahun merosot menjadi 2,75 persen dari 2,78 persen pada Kamis, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 3,84 persen dari 3,88 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik, demikian AFP.


(A026)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013