Beijing (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada hari Sabtu bertolak ke China untuk bergabung dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry serta para menlu lainnya yang akan melakukan perundingan menyangkut program nuklir Iran, kata pemerintah.

"Menteri Wang Yi meninggalkan Beijing pagi tadi ke Jenewa untuk mengambil bagian dalam perundingan nuklir Iran," kata kementerian luar negeri dalam situsnya, sebagaimana dilaporkan AFP.

"Pembahasan nuklir masuk ke tahap final," tambahnya.

Sebelumnya, Menlu Kerry mengambil keputusan pada menit-menit terakhir untuk terbang ke ibu kota negara Swiss itu untuk membantu menjembatani kesenjangan yang berlangsung sejak hari Rabu.

Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius dan Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle serta Menlu Inggris William Hague juga mengumumkan kehadiran mereka untuk pertemuan Jenewa.

Adapun Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, sudah berada di kota itu sejak hari Jumat.

Para diplomat dari kelompok negara-negara P5+1 (yang terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia dan China ditambah Jerman) telah berupaya sekali lagi pekan ini untuk mencapai kesepakatan sementara tentang program atom Teheran, setelah gagalnya upaya-upaya yang dilakukan selama satu dekade terakhir.

Putaran ketiga perundingan sejak terpilihnya Hassan Rouhani sebagai presiden Iran pada bulan Juni lalu dianggap sebagai harapan terbesar yang muncul dalam beberapa tahun terakhir untuk menangani sengketa menyangkut program nuklir Iran.

Kekuatan-kekuatan Barat ingin Iran menghentikan program nuklirnya namun Teheran bersikeras program itu dijalankan hanya untuk tujuan damai.

Jika kesepakatan gagal dicapai, hal itu bisa berarti bahwa Iran melanjutkan kembali perluasan kegiatan-kegiatan atomnya.

Hal itu juga berarti Washington dan negara-negaranya akan menambah sanksi-sanksi yang sudah menyakitkan, serta kemungkinan aksi militer oleh Israel --dan bahkan oleh Amerika Serikat.

Kedua belah pihak mengatakan mereka ingin mencapai kesepakatan namun mendapatkan kesepakatan yang bisa diterima oleh para kalangan garis keras di AS dan Iran --serta Israel-- merupakan kondisi yang sulit.

Menurut sebuah rancangan proposal, Amerika Serikat, Inggris, China, Prancis, Rusia dan Jerman menginginkan Iran membekukan selama enam bulan bagian-bagian utama program nuklirnya.

Sebagai balasannya, Iran akan mendapatkan sebagian kecil dan, seperti ditekankan pihak-pihak Barat, pengurangan sanksi yang "dapat diubah", termasuk membuka keran beberapa miliar dolar pendapatan dari minyak serta mengurangi pembatasan perdagangan baja serta bagian-bagian pesawat.


(T008)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013