Jambi (ANTARA News) - Kebakaran lahan inti perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Muaro Jambi milik perusahaan PT Sumber Utama Nusa Pertiwi hingga kini belum dapat dipadamkan tim pemadam perusahaan dan Manggala Agni Dinas Kehutanan Jambi. Tiga titik api di lahan perkebunan tersebut masih mengeluarkan asap tebal, karena lokasinya sebagian besar lahan gambut, kata Wakil Gubernur Jambi, Drs H Antony Zeidra Abidin, Rabu yang sudah meninjau kebakaran lahan tersebut bersama sejumlah kepala dinas instansi terkait dan pemilik perusahaan. Pimpinan perusahaan tersebut, Uuh Subhie Siddik mengatakan, kesulitan memadamkan api sebab lokasi yang terbakar merupakan lahan gambut, namun pihaknya akan berupaya agar kebakaran tidak meluas dengan membuat kanal sebagai isolasi. Perusahaan tersebut memiliki areal lahan perkebunan kelapa sawit seluas 8.000 hektare, namun yang baru ditanam seluas 4.500 hektar. Sementara lahan perkebunan kelapa sawit milik PT Makin Group yang sempat terbakar seluas tujuh hektar sudah dapat dipadamkan tiga hari lalu. Kedua lokasi perkebunan itu berada di Desa Arang-arang Kumpeh Ulu, Kab. Muaro Jambi. Dampak kebakaran lahan perkebunan dan lahan masyarakat yang sengaja membakar untuk membuka lahan perkebunan dan perladangan pada musim kemarau ini, telah menimbulkan kabut asap tebal cukup para di kabupaten Muaro Jambi dan Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) yang kini telah merembet ke Kota Jambi. Wakil Gubernur Antony mengimbau masyarakat dan perkebunan besar pada musim kemarau ini agar dalam membersihkan lahan tidak dengan cara membakar apapun alasannya karena menurut UU itu tidak dibenarkan. Provinsi Jambi merupakan salah satu daerah yang diminta pemerintah pusat jangan menjadi "pengekspor" asap ke negara tetangga, karena biasa pada musim kemarau petani dan perusahaan perkebunan berkesempatan membuka lahan dengan cara membakar. Data terakhir pantauan satelit NOAA jumlah hot spot (titik panas) di daerah itu mencapai 166 titik. Kabut asap di Jambi kini mulai terasa meski secara kasat mata belum mengganggu kesehatan dan aktifitas masyarakat, kata Kepala Bapedalda Jambi, Murdjani Achmad.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006