Kami berdoa dan berharap ini tidak akan berlangsung lama dan tentunya situasi pascaerupsi Gunung Ruang ini ....
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendukung langkah perbaikan dan promosi untuk memulihkan dan meningkatkan sektor pariwisata setempat pasca penanganan dan selesainya masalah erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.
"Kami berdoa dan berharap ini tidak akan berlangsung lama dan tentunya situasi pascaerupsi Gunung Ruang ini bisa kita lakukan perbaikan-perbaikan dan promosi gencar sehingga target 2024 masih bisa tercapai," kata Sandiaga kepada awak media di sela-sela Road to Run For Independence Day (RFID) 2024 di Jakarta, Minggu.
Baca juga: Menparekraf tawarkan melukat ke 35 ribu peserta WWF-10 di Bali
Hingga saat ini, Sandiaga menuturkan belum ada angka kerugian di sektor pariwisata akibat erupsi Gunung Ruang. Bencana tersebut tentu berdampak pada pariwisata di sekitar Sulawesi bagian utara, destinasi prioritas di Kupang juga destinasi andalan Bunaken. Beberapa penerbangan yang ke dan dari Manado juga dihentikan.
Manajemen krisis diharapkan bisa membawa semua pihak untuk lebih berhati-hati dan waspada merespons bencana tersebut.
"Mudah-mudahan aspek mitigasi bencana yang telah kita siapkan dalam protokol manajemen krisis bisa diterapkan oleh para pelaku baik dari instansi, pemuda maupun oleh masyarakat secara keseluruhan," ujarnya.
Ia mengimbau seluruh masyarakat pariwisata dan ekonomi kreatif untuk waspada terhadap erupsi Gunung Ruang.
Baca juga: Menparekraf: Wisatawan waspadai erupsi Gunung Ruang
Pada periode 1-17 April 2024 PVMBG mencatat jumlah kegempaan di Gunung Ruang sebanyak 1.439 kali gempa vulkanik dalam, 569 kali gempa vulkanik dangkal, enam kali gempa tektonik lokal, dan 167 kali gempa tektonik jauh.
Sejak Rabu (17/4) malam PVMBG meningkatkan status Gunung Ruang dari Level III menjadi Level IV atau Awas dan mengharuskan daerah tersebut untuk dikosongkan dari semua aktivitas masyarakat.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.