Surabaya (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti meminta pengerjaan proyek saluran air yang tersebar di beberapa lokasi diawasi secara ketat agar bisa rampung tepat waktu dan kualitasnya sesuai standar.
 
"Kalau diperbaiki itu menjadi baik, sehingga dikerjakan harus benar. Pelaksanaan tidak molor," kata Reni dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Ahad.
 
Reni meminta agar setiap proyek saluran mampu menjadi solusi menangani permasalahan, salah satu yang paling krusial adalah persoalan banjir.
 
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga harus mampu menjamin kualitas bahan yang digunakan agar usia saluran maupun konstruksi bertahan lama.

Baca juga: Pemkot Surabaya diminta percepat bangun saluran air jelang musim hujan

Baca juga: Pimpinan DPRD: Pembangunan saluran air di Surabaya harus tuntas
 
Selain menghemat penggunaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), awetnya suatu pembangunan bisa memberikan dampak positif bagi para pengguna jalan.
 
Ia memberi contoh proyek saluran sepanjang 540 meter di Jalan Keputih Tegal Timur, Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur. Lokasi itu sempat dia tinjau bersama Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Jumat (19/4).
 
"Pembangunan pakai anggaran rakyat, ketika pelaksanaan pasti aktivitas warga terdampak, maka pengerjaan harus benar," kata Reni.
 
Kendati demikian, Reni tak mempermasalahkan sistem tambal sulam yang diterapkan oleh pemkot dalam teknis pelaksanaan proyek. Terpenting adalah ketika pengerjaan rampung permasalahan tak lagi muncul.
 
"Tentu kami berharap proyek ini menyelesaikan banjir, tidak ada lagi laporan jalanan berlubang, dan tidak ada lagi informasi warga terganggu saat melintas," ujarnya.
 
Reni menyebut pembangunan saluran juga memunculkan dampak kepadatan arus lalu lintas, khususnya di kawasan yang terdapat sekolah, perkantoran, hingga ruang publik.
 
Meskipun demikian, kata dia, hal itu tak menjadi permasalahan, sebab masyarakat bisa memaklumi pengerjaan tersebut.
 
"Karena itu, pelaksanaan proyeknya harus tepat waktu, lalu pilih waktu pengerjaan yang menyesuaikan dengan kepadatan aktivitas jalan," ucap dia.*

Baca juga: Wali Kota minta pencuri besi penutup saluran air di Surabaya ditangkap

Baca juga: Antisipasi banjir, rumah di Surabaya wajib bikin saluran air 30-60 cm

Pewarta: Willi Irawan/Ananto Pradana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024