Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto Djojohadikusumo meminta pejabat negara Indonesia untuk tidak melakukan pembicaraan sensitif di telepon untuk menghindari penyadapan.

"Saya prihatin ada negara sahabat yang menyadap pimpinan kita," kata Prabowo selepas menjadi narasumber sebuah seminar di Jakarta, Rabu.

Prabowo mengatakan penyadapan intelijen adalah tindakan yang sering dilakukan semua negara di dunia.

"Saya kira pejabat-pejabat kita yang sekarang harus lebih waspada lagi," kata dia.

Selasa kemarin, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta rakyat Indonesia tetap tenang dan percaya penuh bahwa pemerintah dapat mengatasi dan menyelesaikan kasus penyadapan percakapan telepon oleh Australia yang telah mencederai hubungan baik kedua negara.

"Saya meminta kepada rakyat Indonesia untuk tetap tenang, percayalah pemerintah akan tetap bekerja dengan sungguh-sungguh sesuai dengan tugas dan kebijakan yang harus pemerintah jalankan," kata Presiden Yudhoyono setelah menggelar rapat terbatas membahas surat balasan Perdana Menteri Australia Tony Abbott soal penyadapan.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013