Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 40.000 hektar lahan tidur di sejumlah pangkalan TNI AU akan ditanami pohon jarak pagar sebagai bahan baku biodisel. "Kami memiliki lahan tidur cukup luas. Di hampir setiap pangkalan TNI AU ada lahan tidak termanfaatkan sekitar 40 ribu hektar," kata Ketua Bidang Usaha dan Keuangan Koperasi Perhimpunan Purnawirawan Angkatan Udara Peduli (PPAU-Peduli) Djoko Santoso di sela acara Peringatan Sewindu PPAU sekaligus deklarasi berdirinya Koperasi PPAU-Peduli di Jakarta, Kamis. Lahan itu, lanjutnya, dikelola Koperasi Perhimpunan Purnawirawan Angkatan Udara Peduli (PPAU-Peduli). Djoko Santoso mengatakan, penanaman pohon jarak tersebut dalam rangka merespon program pemerintah pemanfaatan energi alternatif. Berdasarkan aturan, katanya, di sekitar landasan pesawat TNI AU tidak dibolehkan adanya pohon tinggi. Tanaman pohon jarak ini diizinkan karena tingginya hanya sekitar satu meter, sehingga tidak mengganggu penerbangan. Penanaman pohon jarak tersebut rencananya akan dilaksanakan pada awal tahun 2007. "Kebun" jarak tersebut akan dikelola kelompok profesional yang tergabung dalam Koperasi PPAU-Peduli. Dalam pengelolaan tanaman jarak tersebut, Koperasi PPAU-Peduli akan bekerjasama dengan instansi terkait, misalnya PTP Nusantara (Persero) XII dan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin). Rencananya, kata Djoko, setelah pohon jarak yang ditanam berbuah, Koperasi PPAU-Peduli akan mencari mitra untuk mengolah buah jarak tersebut menjadi bahan bakar biodesel. "Kami siap bermitra dengan perusahaan manapun," ungkapnya. Ketua Umum Koperasi PPAU-Peduli Rachmat Sastranegara menambahkan, Koperasi yang dikelola oleh para purnawirawan TNI AU ini juga bergerak di bidang simpan pinjam. Karena, para anggota masih memerlukan jasa itu. Selain itu, Koperasi ini juga mendirikan toko serba ada di semua pangkalan TNI AU yang tersebar di seluruh Indonesia. "Koperasi ini juga akan menjadi mitra usaha bagi instansi lain," katanya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006