Kawasan Asia Tenggara juga diprediksi akan tumbuh sebesar 8,75 persen selama empat tahun ke depan
Jakarta (ANTARA) - CEO Indodax Oscar Darmawan menilai kawasan Asia Tenggara mempunyai potensi untuk menjadi pemain kunci atau ‘key leader’ dalam industri kripto dunia.

Berdasarkan penelitian Statista, market kripto di Asia Tenggara diproyeksikan mencapai 1.787 juta dolar AS atau sekitar Rp27,5 triliun pada tahun 2024.

“Kawasan Asia Tenggara juga diprediksi akan tumbuh sebesar 8,75 persen selama empat tahun ke depan,” kata Oscar dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Oleh karena itu sebagai salah satu perusahaan crypto exchange di Indonesia, Indodax menyatakan komitmennya untuk terus menciptakan ekosistem kripto yang sehat di Indonesia.

Indodax juga sudah berkolaborasi dan berkoordinasi bersama para pemangku kepentingan untuk meningkatkan adopsi kripto di Indonesia.

“Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Chainalysis, Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara yang memiliki pertumbuhan kripto terbesar di dunia, dengan memiliki keuntungan sebesar 1,06 miliar dolar AS. Peringkat ini menunjukkan bahwa minat dan adopsi terhadap aset kripto terus berkembang di Indonesia," ungkap Oscar.

Di sisi lain, Oscar mengatakan bahwa Indonesia juga memiliki potensi besar untuk menjadi pemain kunci dalam industri kripto di kawasan Asia Tenggara. Namun, untuk mewujudkan potensi ini, diperlukan dukungan yang kuat dari semua pihak terkait.

“Kami percaya bahwa dengan adanya kerjasama yang erat antara sektor publik dan swasta, kita dapat menciptakan ekosistem yang ramah terhadap inovasi dan teknologi baru, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Indonesia serta ekonomi secara keseluruhan,” tuturnya.

Indonesia dinilai memiliki peluang besar dan pondasi yang kuat untuk mengembangkan industri kripto. Ia merinci bahwa sebanyak 69 persen masyarakat Indonesia berada di rentang usia 15 hingga 64 tahun.

Indonesia juga akan mengalami bonus demografi pada tahun 2045. Menurut data dari Kementerian Keuangan, 80 persen mayoritas penduduk Indonesia masih belum atau kurang terjangkau oleh layanan perbankan.

Hal tersebut membuka kesempatan luas bagi para pemain industri kripto untuk mengedukasi mereka sebagai upaya untuk meningkatkan adopsi kripto di Indonesia.

Terlebih, saat ini Indonesia memiliki regulasi yang lengkap dan ekosistem yang matang.

“Saat ini pemerintah juga sedang menggenjot pertumbuhan industri kripto di Indonesia. Maka dari itu dengan memiliki potensi pasar yang besar, dukungan dari berbagai pihak terkait, serta komitmen untuk terus berinovasi dan meningkatkan layanan, Indodax yakin Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin dalam industri kripto di kawasan Asia Tenggara,” tuturnya.

Oscar juga menambahkan jika saat ini aset kripto di Indonesia akan diatur di bawah kewenangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini menandakan bahwa aset digital sudah dipandang sebagai salah satu aset keuangan yang serius dan memiliki potensi besar di Indonesia.

“Kita dari Indodax siap selalu untuk mendukung transformasi kripto yang sebentar lagi akan diatur di bawah kewenangan OJK. Mari bersama-sama berkolaborasi untuk menciptakan ekosistem kripto yang sehat dan berkelanjutan,” tutupnya.

Baca juga: Analis: Sentimen makroekonomi membayangi pasar kripto
Baca juga: Indodax: Halving Bitcoin 2024 berbeda dari tahun-tahun sebelumnya

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024