"Rencana itu merupakan bagian dari prakarsa ASEAN yang dimaksudkan untuk membantu mengurangi gap antara para anggota pendiri ASEAN yang lebih maju dan para anggota ASEAN yang baru," kata Menkeu Thailand Thanong Bidaya.
Bangkok (ANTARA News) - Thailand memberikan hak istimewa dagang dalam Sistem Preferensi Integrasi ASEAN (AISP) terhadap tiga negara anggota baru Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN), yang meliputi Kamboja, Laos dan Myanmar. Menteri Keuangan Thanong Bidaya mengatakan kepada kantor berita TNA Kamis bahwa keputusan itu dilakukan pada pertemuan Dewan Zona Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA), yang diadakan di ibukota Malaysia awal pekan ini. Pertemuan Dewan AFTA ke-20 itu merupakan bagian dari Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) ke-38, yang dituan-rumahi oleh Malaysia pekan ini. Dalam rencana itu, Thanong mengatakan, Thailand akan memberikan AISP, suatu prakarsa pengurangan tarif impor khusus, kepada tiga anggota lain ASEAN dalam tiga tahun mendatang--dari 2007-2009. Pada 2007, 1.539 barang produk ekspor tiga negara tetangga itu akan menikmati hak istimewa dagang kawasan ini, kata menteri tersebut. "Rencana itu merupakan bagian dari prakarsa ASEAN yang dimaksudkan untuk membantu mengurangi gap antara para anggota pendiri ASEAN yang lebih maju dan para anggota ASEAN yang baru," kata Thanong. "Ketika melaksanakan rencana itu, Thailand juga akan beruntung karena mengimpor bahan-bahan mentah yang lebih murah dari tiga negara anggota ASEAN lainnya," tambahnya. Dalam Pertemuan Dewan AFTA ke-20, semua 10 negara anggota ASEAN setuju kebanyakan produk mereka diperoleh dalam program pengurangan tarif impor AFTA. "Enam negara anggota pendiri ASEAN, yang meliputi Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand, setuju membawa 98,46 persen produk mereka dalam daftar pengurangan tarif regional, 99,77 persen yang diharuskan untuk pemotongan tarif hingga 0-5 persen, adapun empat negara anggota ASEAN yang baru, yang meliputi Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam, setuju membawa 90,96 persen produk mereka dalam daftar tersebut, 76,85 persen yang diharuskan untuk pemotongan tarif hingga 0-5 persen," ungkap menteri tersebut. "Enam negara anggota pendiri ASEAN juga setuju pemotongan tarif impor 80 produk yang diperoleh hingga nol persen pada 2007," katanya. Juga, Malaysia setuju mengurangi tarifnya untuk mobil impor 0-5 persen--suatu keputusan yang ditunggu lama oleh Thailand dan para anggota ASEAN lainnya, menurut menteri keuangan Thailand tersebut. "Thailand dan Malaysia akan menyelenggarakan pertemuan untuk membicarakan rencana pembukaan pasar mobil ke mereka masing-masing pada awal September", kata Thanong. "Agenda akan meliputi usul bahwa Malaysia menarik kembali Kebijakan Otmotif Nasionalnya yang menetapkan kuota impor bagi mobil-mobil yang dikirimkan dari para mitra dagang, yang dipandang suatu kebijakan proteksionis." Dalam persetujuan AFTA, sebuah negara anggota harus mengakhiri sistem kuota impornya bagi produk tertentu ketika diberikan pemotongan tarif impor bagi produk negara-negara lainnya. (*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006