Jakarta (ANTARA News) - Wali Kota Incheon, Korea Selatan, Cho Byungdon, menuturkan pengalaman kotanya menjadi jaringan kota kreatif bidang kerajinan dan kesenian rakyat UNESCO. Menurut dia, kunci untuk menjadi kota kreatif UNESCO adalah membangun kekuatan dengan mengelola sumber daya alam dan budaya serta membangun infrastruktur pendukung.

"Kami berdiskusi untuk membangun kekuatan lewat kreativitas berbasis budaya bersama para pakar, pemerintah, dan masyarakat," kata Cho Byungdon dalam seminar internasional Pekan Produk Kreatif Indonesia 2013, Sabtu.

Ia menjelaskan, kota Incheon memiliki sejarah pengembangan kerajinan tangan selama ribuan tahun, salah satunya kerajinan keramik.


"Sekitar 20 persen industri keramik Korea berasal dari Incheon, dan enam dari 12 master kerajinan keramik yang diakui pemerintah juga berasal dari kota ini," papar dia. Kini sudah ada lebih dari 300 tempat pembuatan keramik di Incheon.

Mereka pun gencar berpromosi dengan mengadakan simposium seni rupa demi menarik perhatian internasional pada kerajinan Incheon.

Pemerintah juga membuat regulasi untuk mendukung Incheon menjadi kota kreatif, meningkatkan kualitas masyarakat lewat budaya, membangun infrastruktur pendukung dan menggelar kegiatan-kegiatan untuk merangsang kreativitas warga.

Kota kreatif UNESCO mencakup kategori bidang desain, musik, gastronomi, kerajinan, literatur, dan media teknologi.


Indonesia telah mengusulkan kota Bandung dan Solo menjadi kota kreatif berbasis desain serta Yogyakarta dan Pekalongan untuk menjadi kota kreatif berbasis kerajinan.



Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013