Kami ingin melihat China sukses
Beijing (ANTARA News) - Perdana Menteri Inggris David Cameron terbang ke China dengan mengatakan ia ingin meletakkan dasar bagi kesepakatan perdagangan bebas bernilai multi miliar dolar antara Beijing dan Uni Eropa.

Harapan itu dinyatakannya di tengah ketidaknyamanan yang semakin meningkat menyangkut keanggotaan negaranya di blok Eropa itu, demikian laporan Reuters.

Dalam kunjungan yang akan dilangsungkan selama tiga hari itu Cameron mengatakan ia ingin negaranya memainkan peranan penting dalam perluasan China, sementara negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia itu tengah membicarakan soal keinginan membuka pasarnya.

"Transformasi China merupakan salah satu fakta yang terlukis sepanjang hidup," kata Cameron yang menulis di Caixin, majalah berita mingguan China, semalam sebelum kunjungannya.

Delegasi yang dibawa Cameron ke Beijing terdiri dari sekira 100 pelaku bisnis dan merupakan misi terbesar yang pernah dibawa Inggris selama ini.

"Ada pilihan yang murni bagi setiap negara menyangkut bagaimana bersikap. Mereka bisa memilih untuk melihat kebangkitan China sebagai sebuah ancaman atau sebagai peluang. Jawaban Inggris jelas. Kami ingin melihat China sukses."

Dorongan Cameron bagi adanya kesepakatan perdagangan Uni Eropa-China itu akan mengganggu Komisi Eropa, yang disebut-sebut sangat menentang langkah itu dengan alasan bisa menimbulkan risiko membanjirnya produk impor murahan dari China.

Langkah Inggris itu juga dilakukan ketika blok Eropa itu sedang terlibat dalam sengketa dengan Beijing menyangkut ekspor panel surya.

Langkah Inggris itu juga tampaknya akan diterkam oleh lawan-lawan politik Cameron karena ia mempertanyakan penerusan keanggotan Inggris di Uni Eropa --yang saat ini beranggotakan 28 negara-- dengan menjanjikan akan menggelar referendum bagi rakyat Inggris jika ia terpilih kembali pada tahun 2015.

Referendum itu akan menentukan apakah Inggris akan meninggalkan Uni Eropa.

"Sekarang saya ingin membuat tujuan baru jangka panjang yang ambisius dan menyeluruh berupa Kesepakatan Perdagangan Bebas Uni Eropa-China," tulis Cameron.

Cameron diperkiakan akan mengusung hal itu dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri China Li Keqiang pada Senin.

Kantor Cameron mengatakan ia merupakan pemimpin Eropa pertama yang akan mencapai kesepakatan seperti itu.

Cameron sebelumnya telah membahas ide soal kesepakatan perdagangan bebas UE-China itu dengan negara-negara anggota Uni Eropa lainnya, kata kantornya.

Kesepakatan itu akan membahas soal liberalisasi pelayanan dan perlindungan hak-hak milik intelektual yang lebih baik.

Cameron mengatakan kepada para wartawan di atas pesawat yang sedang membawanya menuju Beijing bahwa ia sadar ide tersebut secara umum tidak populer di kalangan negara anggota Uni Eropa.

Namun, ia mengatakan ada peluang untuk menghadapi Beijing dalam soal hak milik intelektual serta standar-standar perdagangan.

Menteri keuangan Inggris George Osborne membuka pelang bagi investasi lebih besar China di Inggris.

Pintu investasi itu ia buka ketika melakukan kunjungan ke Beijing bulan lalu.

Ia mengumumkan bahwa Inggris memberikan peraturan yang tidak terlalu ketat bagi bank-bank China yang beroperasi di London, sebagai dorongan untuk membuat ibukota Inggris itu menjadi pusat bagi perdagangan valuta dan obligasi China di luar negeri.

Ia juga membuka jalan bagi para penanam modal China untuk mengambil saham mayoritas pada pembangkit-pembangkit nuklir Inggris yang akan datang.

(T008)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013