Jakarta (ANTARA News) - Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) menyelenggarakan Pekan Komponis Indonesia dengan tema Musik Dawai Indonesia di Gedung Kesenian Jakarta, 2--5 Desember 2013.

Aksan Sjuman selaku Ketua Komite Musik Dewan Kesenian Jakarta berpendapat bahwa Pekan Komponis Indonesia 2013 akan menjadi reuni berkumpulnya para maestro musik maupun para komponis muda dan pembuat alat musik.

Aksan menyebut reuni karena ini merupakan penyelenggaraan yang ke-12 kalinya sejak pertama kali digelar pada 1979. Acara ini sempat tidak terselenggara pada tahun 1988 sampai 1998, 1999--2003 dan 2005-- 2012.

"Kami berharap mereka akan bersinergi dengan baik dimana pembuat alat musik dapat mengembangkan atau menyempurnakan karyanya dan bagi komponis muda bisa mengundang ide baru dalam menuliskan musiknya," kata Aksan.

Aksan menambahkan bahwa saat ini alat musik dawai di Indonesia sudah sangat  minim dan tercampur dengan musik barat sehingga melalui pagelaran ini alat musik dawai bisa digalakan kembali terutama oleh komponis muda Indonesia.

"Pekan Komponis Indonesia dengan tema Musik Dawai Indonesia karena alat musik tradisi dan barat sudah banyak tercampur di indonesia," kata Aksan.

Pekan Komponis Indonesia yang berlangsung selama empat hari ini pada hari pertama akan diisi oleh lokakarya "Debussy, Gamelan dan Salah Kaprah" oleh Slamet Abdul Sjukur seorang komponis disebut sebagai "Bapak Musik Kontemporer Indonesia.

Pada hari kedua, 3 Desember akan ada Lokakarya "Mengapa Harus Bunyi?" oleh Rahayu Supanggah, 4 Desember peluncuran buku dua seri Antologi Musik Klasik Indonesia dan pagelaran karya Slamet Abdul Sjukur.

Pada hari kelima atau Kamis (5/12) akan ada Gala Konser Komponis Muda dimana akan ada enam komponis muda yang akan membawakan karyanya masing-masing dengan menggabungkan musik dawai tradisional Indonesia dan musik barat.

Pekan Komponis Indonesia ini digelar di Gedung Kesenian Jakarta dan terbuka untuk umum secara cuma-cuma mulai pukul 14.00 hingga 20.00 WIB.

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013