Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggandeng sekolah untuk mencegah penyebaran demam berdarah dengue (DBD) melalui sosialisasi kepada setiap satuan pendidikan di Kota Kembang.

“Kami akan sosialisasi ke sekolah dan madrasah, kerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama. Juga penguatan ke seluruh direktur rumah sakit, terkait pelayanan kesehatan bagi penderita DBD khususnya," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Anhar Hadian, di Bandung, Senin.

Anhar menjelaskan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk mewaspadai anak-anak terhadap gigitan nyamuk aedes aegypti dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan sekolah.

Dia berharap dengan sosialisasi ini dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman penyakit DBD yang disebabkan virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk.

Selain itu, ia juga mengingatkan kepada masyarakat Kota Bandung untuk mencegah potensi penyebaran DBD dengan memastikan tempat tinggal ataupun tempat beraktivitas bebas dari jentik nyamuk dan jika ada anggota keluarga di rumah yang mengalami demam segera akses fasilitas kesehatan terdekat.

"Untuk memastikan rumah anda bebas jentik, sebetulnya mudah. Jika ada anggota keluarga yang mengalami demam, jangan tunggu sampai parah. Segera akses layanan kesehatan masyarakat," kata dia.

Adapun data penyebaran kasus DBD di Dinkes Kota Bandung menyebutkan per 26 April 2024 sebanyak 2.905 dari 3.025 kasus DBD di Kota Bandung dinyatakan sembuh.

Lebih lanjut, Anhar juga menyebut kasus aktif per tanggal 26 April 2024 dilaporkan sebanyak 107 kasus. Jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya, jumlah kasus aktif pada pekan ke-16 ini mengalami penurunan sebanyak 79 kasus.

“Pada pekan ke-16 ini, Kecamatan Kiaracondong mencatatkan jumlah kasus aktif terbanyak dengan 11 kasus aktif. Sementara jumlah kasus aktif terendah dicatatkan oleh Kecamatan Sumur Bandung dan Kecamatan Sukasari dengan nol kasus aktif,” katanya.

Baca juga: Tekan DBD, Pemkot Jaktim ingatkan warga gencarkan PSN

Baca juga: Kena DBD selama kehamilan pengaruhi kesehatan bayi di 3 tahun pertama


Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024