Panen padi dalam negeri yang mulai mengalami peningkatan menjadi momentum penguatan stok cadangan pangan pemerintah (CPP).
Jakarta (ANTARA) - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendorong optimalisasi panen raya, salah satunya di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, untuk memenuhi stok cadangan pangan pemerintah (CPP), sebagai langkah strategis dalam penyediaan beras dalam negeri.

“Panen padi dalam negeri yang mulai mengalami peningkatan menjadi momentum penguatan stok cadangan pangan pemerintah (CPP),” kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Arief menyampaikan bahwa Perum Bulog mendapat penugasan dari pemerintah untuk melaksanakan penyerapan hasil panen padi dari petani dalam negeri untuk mengisi CPP.

Baca juga: Bapanas minta Bulog perkuat penyerapan gabah petani di Karawang

Demi memastikan penyerapan berjalan optimal, Arief turun langsung meninjau gudang Perum Bulog Pegambiran Cirebon, Minggu (28/4). Bersama para pelaku usaha perberasan yang tergabung dalam Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi (Perpadi), Arief mengecek kualitas beras di gudang Bulog.

Ia mengatakan produksi beras diprediksi mencapai 5,53 juta ton pada April 2024, yang merupakan momentum tepat untuk mengokohkan stok CPP.

Oleh karena itu, Arief mendorong Perum Bulog untuk memaksimalkan penyerapan gabah dan beras guna memperkuat CPP dalam negeri, seiring adanya kebijakan fleksibilitas harga gabah dan beras.

"Kami bersama para pelaku usaha perberasan, teman-teman Perpadi, juga mendorong agar membantu pasokan GKG (gabah kering giling) disuplai ke Bulog. Ini sudah menjadi komitmen kita bersama. Jadi supaya silo-silo Bulog dapat cepat dipenuhi GKG. Kita simpan sebagai stok di masa mendatang," terang Arief.

Menurut Arief dengan sinergi yang baik bersama para pelaku usaha perberasan diharapkan dapat meningkatkan jumlah stok di gudang Bulog.

“Bapak Presiden mengarahkan kami agar panen raya ini bisa betul-betul menyerap dengan baik, sebab ini selaras dengan penugasan pemerintah ke Bulog untuk memenuhi stok CBP (cadangan beras pemerintah),” ungkapnya.

Baca juga: HKTI usulkan HPP gabah di tingkat petani naik jadi Rp6.757 per kg

Arief menegaskan, momentum panen raya pada semester pertama ini sangat penting mengingat periode ini mencapai 70 persen dari total produksi padi tahunan. Karena itu, untuk meningkatkan serapan gabah Bulog sekaligus menjaga harga di tingkat produsen, pemerintah mengeluarkan kebijakan fleksibilitas.

Kebijakan fleksibilitas harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dan beras yang diterapkan bagi Perum Bulog yakni gabah kering panen (GKP) di tingkat petani Rp6.000 per kg.

Selanjutnya gabah kering giling (GKG) di gudang Perum Bulog Rp7.400 per kg. Sementara HPP beras di gudang Perum Bulog dengan derajat sosoh minimal 95 persen, kadar air 14 persen, butir patah maksimal 20 persen, dan butir menir maksimal 2 persen Rp11.000 per kg. Ini berlaku sampai akhir Juni mendatang.

Dari hasil peninjauan tersebut didapatkan informasi stok beras di gudang Pegambiran Bulog sebanyak 3.573 ton. Sementara total stok di Bulog area Cirebon mencapai 23.071 ton setara beras.

Baca juga: Bulog serap 120 ribu ton GKP untuk pengadaan beras dalam negeri

Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon Imam Firdaus Jamal mengatakan pihaknya terus menggenjot penyerapan gabah/beras petani sesuai penugasan dari pemerintah.

"Hingga saat ini realisasi penyerapan beras di wilayah Cirebon mencapai 17.535 ton, sedangkan total target pengadaan mencapai 41 ribu ton setara beras," kata Imam.

Turut hadir dalam peninjauan tersebut, Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiryaryo, Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso, Ketua Perpadi DKI Jakarta Nellys Soekidi, Ketua Perpadi Yogyakarta Arif Yuniarto, perwakilan Perpadi Jawa Tengah, Perpadi Indramayu, dan Perpadi Cirebon.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024