Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengingatkan pemerintah agar gerakan pencegahan penyakit malaria dapat dilakukan secara konsisten dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang cara penanggulangannya.

"Meski ada kecenderungan penurunan jumlah kasus malaria, ternyata Indonesia masih menjadi salah satu penyumbang angka kematian akibat malaria di dunia. Sebuah gerakan untuk pencegahan malaria harus terus dilakukan secara masif," kata Mbak Rerie, sapaan akrabnya, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Menurut dia, langkah sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pencegahan dan penanggulangan penyakit yang disebarkan nyamuk Anopheles itu harus menjadi bagian dari sebuah gerakan.

Baca juga: Kemenkes: Kasus malaria RI turun, tapi masih tertinggi kedua di Asia

Rerie berpendapat dengan meluasnya sebaran penyakit malaria maka upaya untuk mewujudkan sebuah gerakan pola hidup sehat menjadi langkah yang tidak bisa ditunda lagi.

Ia mengatakan bahwa mewujudkan pola hidup dan lingkungan yang sehat merupakan langkah strategis untuk menjawab berbagai tantangan yang muncul akibat merebaknya sejumlah penyakit yang dipicu perubahan iklim dan lingkungan yang terjadi saat ini.

Oleh sebab itu, Rerie juga mengingatkan para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah dapat menjaga konsistensi dalam rangka mengupayakan peningkatan pola hidup dan lingkungan yang sehat bagi masyarakat di wilayahnya masing-masing.

Baca juga: Pakar sarankan RI adopsi strategi penanggulangan dengue Benua Amerika

Dengan begitu, malaria dapat dieliminasi dan sumber daya manusia yang sehat, tangguh, dan berdaya saing pada masa mendatang dapat terealisasi.

Kementerian Kesehatan mencatat kasus malaria di Indonesia hingga Kamis (25/4) mencapai 418.546 kasus yang tersebar di Papua, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Riau, Sulawesi Selatan, Maluku, Gorontalo, Jawa Barat, dan Daerah Khusus Jakarta.

World Malaria Report 2023 melaporkan India dan Indonesia masih menyumbang sekitar 94 persen kematian akibat malaria di seluruh kawasan WHO Asia Tenggara.

Baca juga: Otorita IKN bagikan kelambu dan bentuk tim khusus cegah malaria

Pewarta: Rio Feisal
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024