Kami tengah berunding dengan pandangan bahwa kesepakatan bilateral lebih cepat dalam kerangka pembuatan kebijakan ketimbang kerangka multilateral
Tokyo (ANTARA News) - Jepang dan negara-negara Asia Tenggara sedang merundingkan perluasan perjanjian swap mata uang guna membantu ekonomi mereka pada masa-masa darurat, kata seorang pejabat menjelang pertemuan itu pekan depan, seperti dilaporkan AFP.

Swap adalah mekanisme yang bermanfaat saat ekonomi tertekan ketika pasar uang normal juga tertekan, dengan cara otoritas keuangan membeli mata uang lokal dengan mata uang lebih likuid yang biasanya dolar AS.

Tokyo sedang berunding dengan lima negara --Indonesia, Filipina,  Malaysia, Thailand, dan Singapura-- untuk memperluas atau melanjutkan swap mata uang bilateral, kata seorang pejabat kementerian keuangan Jepang kepada AFP.

Sejak krisis mata uang Asia pada akhir 1990-an, Jepang melipatgandakan upaya membangun kesepakatan swap mata uang multilateral yang disebut Chiang Mai Initiative (CMI) itu.

"Kami tengah berunding dengan pandangan bahwa kesepakatan bilateral lebih cepat dalam kerangka pembuatan kebijakan ketimbang kerangka multilateral," kata sang pejabat.

Jepang saat ini terikat dengan kesepakatan bilateral swap senilai 12 miliar dolar AS dengan Indonesia dan 6 miliar dolar AS dengan Filipina, namun jumlah itu akan berusaha ditingkatkan di tengah keinginan Tokyo melanjutkan kesepakatan bilateral dengan tiga negara ASEAN lainnya, kata si pejabat seperti dikutip AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013