Jakarta (ANTARA) - Divers Clean Action (DCA) mengajak kaum muda untuk membantu upaya menjaga kebersihan laut dengan menerapkan gaya hidup yang berkelanjutan.

Direktur Eksekutif DCA Swietenia Puspa Lestari kepada ANTARA di Jakarta, Selasa, menyampaikan bahwa permasalahan lingkungan saat ini sangat kompleks dan penanganannya membutuhkan keterlibatan lintas sektor dan lintas generasi.

"Masalah itu kompleks sekali. Kalau kita enggak punya pemahaman dan solusi untuk dijadikan motivasi, dan kalau itu tidak dilakukan dari sekarang akan terlambat," kata Tenia.

Dia mengemukakan bahwa laut Indonesia sebagian sudah tercemar sampah dan perubahan iklim menambah buruk keadaan, antara lain karena menyebabkan kerusakan terumbu karang.

"Ini bahaya, kalau karang mati dan itu menjadi rumah ikan, ikan terdampak, masyarakat seperti nelayan dan wisatawan terdampak, akhirnya ekonomi juga terdampak," katanya.

Baca juga: Penjaga laut dari Gili Balu
Baca juga: Morodemak jadi percontohan konservasi laut berkelanjutan

Menurut Tenia, kaum muda punya peran penting dalam kampanye-kampanye untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan laut dan penerapan gaya hidup berkelanjutan.

Dalam hal ini, ia mengatakan, kaum muda antara lain bisa memilih untuk tidak menggunakan sarana transportasi air yang dapat menimbulkan atau memperparah kerusakan lingkungan serta meminimalkan penggunaan plastik sekali pakai.

"Sekarang itu banyak (makanan) yang diimpor dan memakai plastik. Kita bisa masuk ke regenerative farming, di mana memilih produk lokal dan organik sehingga jejak karbonnya lebih rendah," kata Tenia.

Dalam menggunakan perlengkapan kebersihan seperti sabun dan sampo, ia melanjutkan, kaum muda bisa beralih ke produk lokal dengan kemasan yang ramah lingkungan dan dapat diisi ulang.

"Kalau sudah mengubah perilaku sehari-hari, baru kita bisa mengajak keluarga kita, karena hal yang paling berat adalah mengubah pola pikir dari generasi sebelumnya," katanya.

"Kalau sudah, kita berpindah ke lingkungan sekitar, misal ekspo sekolah, kelurahan, atau RW, atau membuat komunitas," ia menambahkan.

Menurut dia, anak-anak muda juga dapat membangun komunitas atau bergabung dengan komunitas yang mendukung upaya pelestarian laut.

Dia menyampaikan bahwa upaya untuk membantu menjaga laut dapat dilakukan dengan menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan mulai dari rumah.

"Karena kita tinggal di negara kepulauan, dan banyak dibatasi laut-laut. Jadi, harus kita jaga mulai dari rumah," katanya.

Baca juga: Pemerintah optimistis bisa turunkan 70 persen sampah laut pada 2025
Baca juga: RI tanda tangani perjanjian pengaturan konservasi hayati di laut lepas
Baca juga: Indonesia-PEA tanda tangani perjanjian penanganan sampah plastik di laut

 

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024