SIG turut berkontribusi dengan memasok 3 ribu–4 ribu ton bahan bangunan per hari untuk pembangunan IKN
Jakarta (ANTARA) - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG menyebutkan volume penjualan semen mencapai sebanyak 9,18 juta ton pada kuartal I 2024.

Adapun kinerja keuangan lainnya mencakup pendapatan tercatat sebesar Rp8,38 triliun, beban pokok pendapatan Rp6,17 triliun, EBTIDA (earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization) Rp1,73 triliun, serta laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp472 miliar.

"Industri semen domestik mengalami kontraksi pada kuartal I tahun 2024 terutama segmen semen kantong (ritel) yang berkontribusi sekitar 70 persen dari total pendapatan SIG. Kondisi ini berdampak pada penurunan volume penjualan dan pendapatan SIG. Di sisi lain, SIG berhasil meningkatkan volume penjualan pada segmen curah (proyek dan business to business) dan ekspor," kata Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

Lebih lanjut, SIG disebut mampu menjaga profitabilitas melalui berbagai program pengelolaan biaya dan operational excellence, sehingga beban pokok pendapatan tercatat turun 4,9 persen year on year (yoy) dan beban usaha tercatat 4,3 persen lebih rendah dari tahun lalu.

Di samping inisiatif efisiensi biaya, SIG juga berfokus pada pengelolaan arus kas, sehingga kondisi likuiditas dan solvabilitas dapat terjaga.

"Upaya-upaya tersebut mendukung kemampuan SIG untuk dapat meminimalkan dampak kontraksi permintaan semen, sehingga SIG dapat mempertahankan margin EBITDA sebesar 20,7 persen dan mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp472 miliar pada kuartal I tahun 2024," ujarnya.

Ke depan, SIG optimis industri semen domestik masih memiliki prospek yang baik berkat didorong permintaan semen untuk pengembangan properti dan perumahan menyusul backlog pembangunan perumahan nasional yang mencapai 12,75 juta unit.

Selain itu, juga masifnya pembangunan infrastruktur oleh pemerintah, termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur yang akan membantu utilisasi kapasitas industri semen domestik.

Saat ini, SIG turut berkontribusi dengan memasok 3 ribu–4 ribu ton bahan bangunan per hari untuk pembangunan IKN.

Sejak Desember 2022 hingga Februari 2024, SIG telah memasok 400 ribu ton bahan bangunan dari fasilitas di Balikpapan dan Samarinda untuk berbagai paket pekerjaan.

Mulai dari Istana Negara, Kantor Presiden, dan Lapangan Upacara yang berada di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), hingga Jalan Tol IKN Seksi 3A (Karangjoang-KKT Kariangau), Seksi 3B (KKT Kariangau-Simpang Tempadung), dan Seksi 5A (Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang).

Produk SIG digunakan pula untuk infrastruktur pendukung KIPP, yaitu Intake Sepaku dan Bendungan Sepaku.

Melalui unit usaha PT Solusi Bangun Beton (SBB), SIG turut meresmikan ready-mixed batching plant di Kawasan Intijaya Subang Industri, Jawa Barat, pada Maret 2024.

Peresmian batching plant Subang itu dinyatakan sebagai upaya perluasan jaringan produk beton siap pakai atau ready-mixed concrete dan dukungan terhadap pemerintah dalam pembangunan infrastruktur di wilayah Subang dan sekitarnya.

"Hingga saat ini, SIG telah memiliki 59 batching plant aktif yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan didukung bahan baku berkualitas dan ramah lingkungan, menggunakan teknologi terkini, serta beragam solusi beton jadi inovatif untuk memenuhi kebutuhan pembangunan yang berorientasi keberlanjutan. SIG terus berupaya menciptakan peluang melalui pengembangan diversifikasi produk dan layanan yang inovatif untuk menjaga kepemimpinan pasar. Dengan dukungan fasilitas produksi dan jaringan distribusi yang ekstensif di seluruh wilayah Indonesia, SIG selalu siap untuk mendukung pembangunan di Indonesia," ungkap dia.

Baca juga: SIG tingkatkan penggunaan bahan bakar alternatif sebesar 27 persen yoy
Baca juga: Semen Indonesia resmikan "batching plant" di Subang
Baca juga: Pendapatan SIG naik 6,2 persen menjadi Rp38,65 triliun pada 2023


Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024