pendirian KPG merupakan upaya pemerintah setempat dalam menggandeng seluruh elemen masyarakat untuk membantu penanganan stunting
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Selatan membentuk Kelompok Peduli Gizi  (KPG) sebagai salah satu upaya mengintervensi balita yang diduga mengalami stunting.

"Saya apresiasi sekali berdirinya KPG di sini (Menteng Dalam), terlebih acara peluncuran yang digelar di Universitas Sahid juga bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional," kata Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin di Jakarta, Kamis, saat meresmikan KPG Gemintang Kelurahan Menteng Dalam.

Ia mengatakan KPG Gemintang berada di wilayah Kelurahan Menteng,  merupakan KPG ke-28 yang dibentuk pemerintah untuk mengintervensi balita-balita terduga stunting.

Munjirin menuturkan pendirian KPG merupakan upaya pemerintah setempat dalam menggandeng seluruh elemen masyarakat untuk membantu penanganan stunting.

Ia juga mengajak pihak swasta dan lainnya untuk turun bersama-sama dalam menyelesaikan permasalahan stunting yang menjadi agenda nasional.

"Bagi yang sudah bersinergi saya sangat apresiasi sekali, dan bagi yang belum, mari sama-sama kita tingkatkan kepedulian kita terhadap sesama terutama yang ada di sekitar kita," ujarnya.

Sementara itu, Lurah Menteng Dalam Dina Roslina menuturkan, dalam peluncuran KPG hari ini, melibatkan pihak swasta, puskesmas pembantu kelurahan, dan 21 posyandu di Kelurahan Menteng Dalam.

“Pada kegiatan ini, kami juga memberikan makanan tambahan yang bergizi kepada 25 balita terduga stunting. Dengan adanya KPG ini, diharapkan tercapai nol stunting dalam waktu singkat," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Selatan, memfokuskan penurunan angka stunting atau tengkes melalui pencegahan sejak dini seperti edukasi kepada remaja perempuan, calon pengantin dan ibu hamil.

"Mengatasi stunting itu lebih mahal dari pada pencegahan," kata Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, Evelyn.

Menurut dia, penanganan stunting atau gagal tumbuh memang perlu partisipasi semua pihak dan edukasi terkait pencegahan yang perlu terus dikumandangkan kepada masyarakat.

Evelyn mengatakan bahwa saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan fokus untuk memberikan edukasi dalam hal pencegahan selain penanganan kasus stunting yang masih terus berjalan di lapangan.

"Pencegahan yang dimaksud, yaitu dengan memberikan edukasi kepada remaja perempuan, calon pengantin. Dan bagi ibu hamil harus mendapatkan enam kali pemeriksaan," tuturnya.
Baca juga: Pemkot Jaksel fokus turunkan stunting melalui pencegahan sejak dini
Baca juga: Pengelola RPTA Tanjong Timor panen sayur dibagikan ke anak stunting
Baca juga: Kepulauan Seribu salurkan sembako guna ringankan warga hadapi Ramadhan

 

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024