BNI SCF hadir untuk membantu para pelaku usaha, khususnya UMKM, dalam mengelola kebutuhan mereka sekaligus dihubungkan dengan pembiayaan
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyediakan fasilitas Supply Chain Financing (SCF) atau pembiayaan rantai pasok yang menyasar pelaku usaha, baik korporasi maupun usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“BNI SCF hadir untuk membantu para pelaku usaha, khususnya UMKM, dalam mengelola kebutuhan mereka sekaligus dihubungkan dengan pembiayaan,” kata Direktur Digital Integrated Transaction Banking BNI Hussein Paolo Kartadjoemena di Jakarta, Sabtu.

Terdapat sejumlah skema yang ditawarkan oleh BNI SCF. Skema pertama ialah supplier financing yang merupakan fasilitas pembiayaan invoice untuk mitra korporat sebagai penjual/supplier agar tagihan piutang dagang penjual dapat dibayar pembeli lebih cepat.

Kemudian, skema distributor financing yang merupakan fasilitas pembiayaan invoice untuk mitra korporat sebagai pembeli/distributor agar utang dagang pembeli kepada penjual dapat dibayarkan tepat waktu.

Selanjutnya adalah payable financing yang merupakan fasilitas pembiayaan invoice untuk korporat sebagai pembeli agar utang dagang kepada penjual dapat dibayarkan lebih cepat daripada tanggal jatuh tempo invoice.

Terakhir, skema receivable financing yang menawarkan fasilitas pembiayaan invoice untuk korporat sebagai penjual agar tagihan piutang dagang kepada pembeli dapat dibayarkan lebih cepat daripada tanggal jatuh tempo invoice.

Paolo menambahkan BNI telah mengembangkan platform BNI Financial Supply Chain Management (FSCM) Next Gen untuk mendukung kelancaran dan efisiensi proses SCF.

Platform digital tersebut memungkinkan proses disbursement dan settlement yang cepat dan termonitor dengan baik yang dapat diakses secara fleksibel.

Dengan begitu, SCF diharapkan dapat memberikan kemudahan dan keamanan dalam transaksi dokumen, kepastian penerimaan pembayaran invoice yang lebih cepat, rekonsiliasi invoice yang mudah, pemantauan transaksi secara real-time, pilihan pembayaran invoice yang variatif, dan integrasi seamless dengan sistem korporat atau mitra korporat.

“Dengan memanfaatkan SCF, mereka tidak perlu lagi terbebani dengan utang piutang dan dapat fokus pada pengembangan bisnisnya,” ujar Hussein.

Baca juga: BNI menyalurkan pembiayaan berkelanjutan hingga Rp67,9 triliun
Baca juga: UMKM bersiap naik kelas melalui pembiayaan perbankan
Baca juga: BNI salurkan pembiayaan segmen UMKM sebesar Rp118,3 triliun


Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024