perlunya memanfaatkan teknologi digital dan memastikan penggunaannya secara hati-hati dan adil
Tbilisi, Georgia (ANTARA) - Asian Development Bank (ADB) mendorong negara-negara berkembang anggotanya memanfaatkan kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI) untuk mendukung pertumbuhan inklusif.

"Saya beralih ke prioritas lain untuk masa depan, yakni perlunya memanfaatkan teknologi digital dan memastikan penggunaannya secara hati-hati dan adil," kata Presiden ADB Masatsugu Asakawa dalam acara pembukaan Pertemuan Tahunan Ke-57 ADB di Concert Hall, Tbilisi, Georgia, Sabtu.

Masatsugu menuturkan kecerdasan artifisial menawarkan potensi luar biasa untuk mendorong pertumbuhan dan membantu mengatasi tantangan pembangunan di bidang kesehatan, pertanian, dan perubahan iklim.

Menurut dia, negara-negara berkembang akan ketinggalan jika tidak mampu mengadopsi teknologi kecerdasan artifisial. Namun, terdapat risiko dari penggunaan AI yang harus diantisipasi, seperti bias dan kurangnya transparansi.

Oleh karena itu, pemanfaatan kecerdasan artifisial harus dapat dijamin untuk digunakan secara hati-hati dan adil.

ADB berupaya untuk memperkuat kapasitas negara-negara berkembang anggotanya untuk menerapkan solusi kecerdasan artifisial yang bertanggung jawab dan mengikuti kerangka etika dan mendorong pertumbuhan inklusif.

"Kami percaya bahwa menjembatani kesenjangan digital dan membuka peluang dari kecerdasan artifisial adalah kunci menuju masa depan yang lebih sejahtera," ujarnya.

Pertemuan Tahunan Ke-57 ADB mengangkat tema Jembatan Menuju Masa Depan (Bridge to the Future), mengakui lokasi Georgia sebagai persimpangan antara Timur dan Barat. Hal itu mencerminkan hubungan antara Asia dan Eropa, yang menyoroti hubungan fisik, keuangan, dan ekonomi saat ini dan di masa depan.

Melalui pertemuan itu, ADB mengajak negara-negara anggota di kawasan Asia dan Pasifik dan para pemangku kepentingan untuk meningkatkan upaya mengatasi krisis iklim, menuntaskan kemiskinan dan mendukung pembangunan sosio-ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Pertemuan tersebut juga mendorong pembangunan inklusif dan hijau di kawasan Asia dan Pasifik.

Baca juga: Menteri Keuangan RI bahas kerja sama di Pertemuan Tahunan Ke-57 ADB
Baca juga: ADB dukung proyek iklim dan transisi energi di Indonesia
Baca juga: ADB perkirakan Indonesia tumbuh 5 persen pada 2024 dan 2025

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024