Di tengah tantangan yang dihadapi, pendidikan menjadi kunci utama dalam membentuk masa depan bangsa menuju Indonesia Emas 2045
Surabaya (ANTARA) - Universitas Negeri Surabaya (UNESA) memamerkan sebanyak 2.192 karya mahasiswa dan dosen dalam Pameran Bulan Pendidikan: Bulan Merdeka Belajar di kampus setempat, Sabtu.

"Fakultas Ilmu Pendidikan Unesa menyelenggarakan dan menginisiasi Pameran Bulan Pendidikan digelar dalam rangka Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada 2 Mei," kata Dekan FIP Unesa Prof. Dr. Mochamad Nursalim, M.Si.

Baca juga: Sembilan calon mahasiswa disabilitas ikuti UTBK di Unesa

Terdapat beragam karya dan inovasi yang ditampilkan, mulai dari media pembelajaran interaktif hingga aplikasi pembelajaran. Tidak sampai di situ, produk-produk tersebut dihilirisasikan ke sekolah dan dinas pendidikan agar bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Prof. Mochamad Nursalim, menyampaikan bahwa Bulan Pendidikan: Bulan Merdeka Belajar ini bukan semata perayaan, tetapi juga tentang refleksi atas dedikasi dan komitmen semua pihak dalam dunia pendidikan.

Agenda ini merupakan momentum yang tepat untuk merenungkan kembali upaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan membangun generasi yang tangguh dan berdaya saing.

"Di tengah tantangan yang dihadapi, pendidikan menjadi kunci utama dalam membentuk masa depan bangsa menuju Indonesia Emas 2045," ucapnya.

Kegiatan bertema "Bergerak Bersama Lanjutkan Merdeka Belajar" ini dimulai dengan jalan sehat bersama seluruh keluarga besar Unesa.

Karya yang ditampilkan dalam pameran ini mendukung capaian IKU-2 dan IKU-3 Unesa terkait hasil karya mahasiswa dan dosen pembimbing.

Selain pameran, rangkaian bulan pendidikan juga terdiri dari mimbar ilmiah sebagai wadah bagi para guru besar mempresentasikan ide dan inovasi mereka dalam bentuk karya ilmiah sebagai solusi terhadap tantangan pendidikan saat ini.

Baca juga: 1.980 calon mahasiswa ikuti UTBK di Unesa

Di samping itu, ada seminar ilmiah, baik nasional maupun internasional, focus group discussion atau FGD, serta berbagai lomba yang diselenggarakan masing-masing prodi dan ormawa.

Dekan mengajak seluruh elemen yang terlibat dalam dunia pendidikan mulai dosen, guru, mahasiswa, orang tua, hingga komunitas pendidikan untuk bersatu dalam mendukung visi merdeka belajar.

Dia juga mengajak untuk sama-sama mewujudkan pendidikan yang inklusif, kolaboratif, dan berorientasi pada perkembangan holistik setiap individu.

Bulan pendidikan harus menjadi momentum untuk hilirisasi karya mahasiswa sehingga dapat dimanfaatkan secara langsung dan berdampak pada dunia pendidikan.

"Semoga momentum ini terus membakar semangat setiap insan pendidik untuk terus berkarya dan menginspirasi kita semua. Terima kasih atas kehadiran dan dukungan semua pihak untuk acara ini," tuturnya.

Ketua MWA Prof. Dr. Haris Supratno menyampaikan seputar makna pendidikan nasional dan merdeka belajar bagi kemajuan suatu bangsa dan negara. Baginya, peringatan bulan pendidikan ini mengokohkan makna pendidikan sebagai pondasi penting membangun SDM unggul.

"Dengan pendidikanlah kita bisa memperbaiki masa depan bangsa, tidak hanya dari sudut pandang ekonomi, tetapi justru harus dimulai dari peningkatan kualitas SDM. Kita mengharapkan semua pihak, pemerintah pusat hingga daerah untuk tetap memperhatikan pendidikan dan pembangunan SDM," ucapnya.

Baca juga: Atdikbud Canberra fasilitasi mahasiswa UNESA PPL di sekolah Australia

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024