Bandarlampung (ANTARA) - KBRI Moskow bersama Russian Association for International Cooperation (RAIC) pada Selasa (7/5) menggelar pameran budaya bertajuk “Two Countries, Loyalty to Tradition” di Museum Nasional Dagestan di Kota Makhachkala, Republik Dagestan (RD), Rusia.

Siaran pers KBRI Moskow diterima ANTARA di Bandarlampung, Sabtu malam, menyebutkan pada pameran itu para pengunjung dapat menikmati koleksi kain tenun dari berbagai daerah di Indonesia, wayang golek, patung kayu, keris, gong, topeng kayu dan berbagai pernak-pernik benda seni budaya berbagai daerah di Indonesia yang dipadu dengan koleksi berbagai lukisan karya pelukis Rusia dan benda-benda budaya koleksi museum tersebut dalam pameran berlangsung hingga 21 Mei 2024.

Dubes RI Moskow Jose Antonio Morato Tavarez dalam sambutan pembukaan di hadapan 100 pengunjung, mengatakan pameran "Two Countries, Loyalty to Tradition" merupakan wujud dari komitmen kerja sama Indonesia dan Rusia dalam melestarikan budaya Indonesia.

“Kami dengan bangga menyajikan berbagai koleksi budaya berupa kain tenun dari beberapa daerah Indonesia seperti Sumatera Utara, Jambi, Lampung, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Bali. Tidak hanya kain, tetapi juga seni ukiran Bali, topeng, wayang golek, dan keris untuk melengkapi apresiasi dan penghargaan warga Dagestan terhadap identitas bangsa Indonesia, yang berhasil kami jaga hingga hari ini.” ujarnya. 

Sedangkan Wakil Perdana Menteri RD Muslim Pashaevich Telyakavov dan Menteri Kebudayaan RD Zarema Azhuevna Butaeva secara umum dalam sambutan menyampaikan kegembiraan atas kunjungan Dubes RI ke RD dan khususnya penyelenggaraan pameran bersama Indonesia-Rusia ini.

Baca juga: Tari Lezginka sambut kunjungan Dubes RI di Dagestan Rusia

Vladimir M Polozkov, Sekretaris Jenderal Russian Association for International Cooperation (RAIC), menyatakan penghargaan atas persahabatan yang terjalin antara KBRI Moskow dan RAIC selama ini, terutama sekali andil Dubes Tavares dalam menyukseskan berbagai kegiatan yang dilakukan bersama.

“Saya sangat berterima kasih atas kontribusi signifikan yang mulia Bapak Dubes Tavares selama ini bagi penguatan hubungan Indonesia dan Rusia,” katanya.

Usai sambutan, para hadirin dihibur dengan suguhan tari Lezginka oleh sepasang penari Dagestan dan penampilan tari “Jejer” dan music Rebab Jawa oleh staf KBRi Moskow.

Dubes Tavares mendapatkan kejutan seusai sambutan, sebanyak 10 pemuda Dagestan berbaris di samping Dubes Tavares untuk minta berfoto. Mereka adalah alumnus penerima beasiswa Kementerian Agama RI yang sempat kuliah S1 dan S2 di Universitas Islam Negeri Jakarta, Yogyakarta, dan Malang.

“Kami sangat senang bisa berkumpul dengan teman-teman lama dan khususnya dengan Pak Dubes,” ujar Arif yang pernah kuliah S2 di UIN Malang.

Ia mengharapkan pihak KBRI sering berkunjung ke Dagestan.

“Semoga KBRI semakin sering berkunjung ke Dagestan agar kerinduan kami pada Indonesia dapat terobati,” katanya.

Selain alumnus UIN, juga hadir di pameran tersebut seorang mahasiswi Indonesia yang sudah dua tahun kuliah di jurusan kedokteran di Dagestan Medical University, satu orang alumnus pesantren Dea Malela sumbawa, dan dua warga Dagestan bernama Sukarno Kamilovich dan Sukarno Musaevich.

“Saya adalah generasi kedua, dulu ayah saya menamai saya Sukarno sebagai wujud kehormatan kepada Presiden Indonesia Sukarno,” kata Sukarno Musaevich.

Ia mengaku ada seorang lainnya dengan nama menggunakan kata "Sukarno".

“Sebetulnya masih ada lagi Sukarno Magomedovich yang sebaya dengan Sukarno Kamilovich, hanya dia sedang tidak di Mahackala,” katanya.

Baca juga: KBRI Moskow dan ASEAN Center gelar "Day of Indonesia in MGIMO"
Baca juga: Azan langgam Jawa menggema pada Tenda Ramadhan di Moskow
Baca juga: KBRI Moskow gelar wayang kulit lakon "Sang Tetuka"




 

Pewarta: Triono Subagyo
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024