kami imbau masyarakat Jakarta Selatan untuk menyadari terhadap rumah sendiri untuk lebih teliti lagi terhadap rumah sendiri
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) menggencarkan program gerakan masyarakat punya apar (gempar) untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya kebakaran.

"Gerakan ini dalam rangka mengantisipasi dan mengedukasi masyarakat. Begitu pentingnya kita untuk 'safety' (keamanan) terhadap pencegahan kebakaran," kata Wali Kota Jaksel Munjirin di Jakarta, Senin.

Menurut dia, gerakan itu penting bagi semua masyarakat, mengingat kebakaran bisa terjadi di mana saja dan kapan saja, untuk itu perlu adanya antisipasi sedini mungkin.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya juga terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat supaya dapat menyediakan apar (alat pemadam api ringan) di rumah masing-masing.

Selain itu, pihaknya juga meminta masyarakat agar dapat meminimalkan penyebab kebakaran, seperti colokan listrik bertumpuk, kabel tidak standard nasional Indonesia (SNI) dan semua itu harus diantisipasi.

Baca juga: Gudang sandal di Kalideres Jakarta Barat dilanda kebakaran

Baca juga: Gulkarmat kerahkan 75 personel untuk padamkan kebakaran di Penjaringan


"Yang penting kami imbau masyarakat Jakarta Selatan untuk menyadari terhadap rumah sendiri untuk lebih teliti lagi terhadap rumah sendiri. Terhadap apa saja yang diperkirakan membahayakan dan memicu terjadi kebakaran," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan Syamsul Huda mengatakan bahwa ketika warga memiliki apar di rumah, maka dapat mempercepat pengendalian api ketika terjadi kebakaran.

Menurut dia, kebakaran bisa ditanggulangi dalam waktu lima menit awal setelah terjadi percikan api, dan itu perlu disadari oleh masyarakat supaya bisa menjaga rumah masing-masing, karena ketika melaporkan ke petugas juga butuh waktu lebih lama.

"Apar ini penting, karena lima menit pertama menjadi penentu penanggulangan atau antisipasi kebakaran. Jadi ketika memiliki apar warga bisa menanggulangi sendiri dan dapat meminimalkan kejadian kebakaran yang membesar," katanya.

Baca juga: PMI Jakbar beri layanan kesehatan bagi korban kebakaran di Kapuk

Baca juga: Diduga korsleting listrik, rumah berlantai dua di Kramat Jati terbakar

 

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024