Capaian ini membawa arsip Pabrik Indarung I semakin dekat untuk ditetapkan menjadi Memory of the World (MOW) oleh PBB
Jakarta (ANTARA) - Arsip Pabrik Indarung I PT Semen Padang periode 1910-1972 mendapatkan pengakuan dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Memory of the World Committee for Asia and the Pacific (MOWCAP) di Ulaanbaatar, Mongolia.

Arsip pabrik tertua milik anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) ini, yakni PT Semen Padang, menjadi satu dari 10 kronik sejarah di Indonesia yang diakui sebagai warisan kolektif Asia Pasifik. Selain itu juga menjadi satu-satunya dan pertama yang berasal dari sektor industri manufaktur material dasar.

"Capaian ini membawa arsip Pabrik Indarung I semakin dekat untuk ditetapkan menjadi Memory of the World (MOW) oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)," dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni mengatakan Pabrik Indarung I merupakan pabrik semen pertama di Asia Tenggara yang menjadi tonggak sejarah dan simbol kemandirian bangsa dalam pembangunan di tanah air.

SIG mengapresiasi komitmen dan kerja keras PT Semen Padang dalam memperjuangkan Arsip Pabrik Indarung I agar diakui sebagai warisan dokumenter perkembangan industri dan pembangunan dunia, sehingga berujung penetapan sebagai MOWCAP oleh UNESCO.

"Selain menjadi bagian penting dalam sejarah Indonesia, upaya dokumentasi dan pengakuan atas jasa besar Indarung I dalam pembangunan di tanah air, tidak hanya mengabadikan memori bangsa Indonesia bahkan dunia, tetapi juga memastikan ketersediaan dan perlindungan terhadap warisan ilmu pengetahuan bagi generasi mendatang. Sebagai holding company yang menaungi PT Semen Padang, SIG mendukung sepenuhnya upaya lebih lanjut untuk memperjuangkan Arsip Pabrik Indarung I menjadi Memory of The World (MOW) yang akan diajukan pada tahun 2025," kata Vita.

Pada awal era kemerdekaan, lanjutnya, Pabrik Indarung I menjadi bagian dari persiapan pelaksanaan Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana yang dirumuskan oleh Presiden Soekarno bersama Dewan Perancang Nasional (Depernas, sekarang Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas) untuk membawa Indonesia menjadi negara industri.

Sebagai bagian dari persiapan implementasi Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana, Pabrik Indarung I dinasionalisasi sebagai aset Negara Republik Indonesia pada tahun 1958.

Sebelum ditetapkan sebagai MOWCAP oleh UNESCO, arsip Pabrik Indarung I disebut telah terlebih dahulu ditetapkan sebagai Memori Kolektif Bangsa (MKB) oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) pada 23 Mei 2023.

Arsip Indarung I yang telah ditetapkan sebagai MOWCAP merupakan satu rangkaian dengan Cagar Budaya Nasional Pabrik Indarung I PT Semen Padang. Jika MOWCAP mencatat arsip Pabrik Indarung sebagai warisan kolektif Asia Pasifik, ungkap dia, maka Cagar Budaya Nasional mencatat fisik bangunan pabrik tersebut sebagai aset warisan budaya nasional yang harus dilindungi.

Lebih lanjut, Vita Mahreyni menyampaikan bahwa pihaknya sangat mendukung inisiatif preservasi sejarah dari Pabrik Indarung I. Hal ini menjadi bagian dari pilar keberlanjutan SIG, yakni menciptakan nilai bersama karyawan dan masyarakat.

"Penetapan arsip Pabrik Indarung I menjadi warisan sejarah nasional dan dunia melalui MKB hingga MOWCAP oleh UNESCO, mampu menjadi inisiatif menyeimbangkan industri dan nilai sejarah, hingga menjadi sarana edukasi dan membantu mempromosikan sejarah Pabrik Indarung I kepada masyarakat luas," ucapnya.

Direktur Utama PT Semen Padang Indrieffouny Indra mengaku sangat bangga dan bersyukur atas penetapan arsip Pabrik Indarung I sebagai MOWCAP oleh UNESCO.

"Alhamdulillah, ini sebuah kebanggaan bagi keluarga besar Semen Padang. Tentunya, penetapan Pabrik Indarung I sebagai MOWCAP ini juga menjadi bagian sejarah dari perjalanan panjang perusahaan yang kini berusia 114 tahun," ujar dia.

Sejak berdiri pada 1910 hingga berhenti beroperasi pada 1999, Pabrik Indarung I yang berada di Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatra Barat telah jutaan ton semen untuk memenuhi kebutuhan semen di dalam hingga luar negeri. Sejumlah karya dari perusahaan tersebut mencakup antara lain Monumen Nasional (Monas), Gedung DPR/MPR dan Jembatan Semanggi di Jakarta, hingga Jembatan Ampera di Palembang.

Baca juga: Sejarawan: Pengakuan UNESCO momentum pemerintah kelola naskah kuno
Baca juga: Unesco tetapkan tiga warisan dokumenter RI sebagai Memory of the World
Baca juga: Kemendikbudristek: Pabrik Indarung I berpotensi jadi museum situs


Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024