Jakarta (ANTARA News) - Ibu guru kembar Sri Rosyati dan Sri Irianingsih yang memiliki Yayasan Sekolah Darurat Kartini mengatakan bahwa koruptor perempuan bukan teladan yang baik untuk anak bangsa Indonesia.

"Banyak koruptor Indonesia yang perempuan. Mereka bukan teladan anak bangsa Indonesia," kata Ibu guru Rian di Gedung KPK, Jakarta, Kamis.

Ibu guru Rosy dan Rian mendatangi Gedung KPK untuk memberikan kado kepada KPK berupa lukisan foto wajah perempuan Indonesia yang terkait kasus korupsi dalam rangka memperingati Hari Ibu jatuh pada setiap tanggal 22 Desember.

Dalam lukisan tersebut, ungkap Rian terdapat wajah Angelina Sondakh, Miranda Goeltom, Siti Hartati Murdaya, Nunun Nurbaeti, Ratu Atut, dan masih banyak lagi.

"Mereka tidak boleh buat dicontoh karena bukan teladan anak. Dampak dari perbuatan koruptor itu menimpa anak-anak miskin. Uangnya dipakai mereka, seharusnya kan bisa untuk anak-anak miskin, mengubah status sosial anak-anak miskin," jelas Rian.

Rosy mencontohkan sosok Ratu Atut yang juga menjabat sebagai Gubernur Banten. Seharusnya sebagai pejabat negara, Ratu Atut mengayomi masyarakat.

"Dia kan pejabat seharusnya mengayomi. Masa dia pakai baju bagus, tapi banyak rakyatnya masih compang camping," kara Rosy.

Selain memberikan kado kepada KPK, Rian dan Rosy yang kompak memakai baju dan topi serba putih itu juga memboyong serta 14 murid mereka yang tergabung dari Akademi Indonesia.

"Mereka perwakilan dari murid SD, SMP, SMA, mahasiswa untuk pembelajaran antikorupsi," jelas Rian.

Pewarta: Monalisa
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013