Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) mengembangkan hortikultura pertanian di lahan kering yang dikenal dengan nama Horticulture Development Dryland Area Project (HDDAP) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Penjabat Bupati Lumajang Indah Wahyuni dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Selasa, menyatakan antusias menyambut proyek pengembangan hortikultura pertanian di lahan kering tersebut untuk meningkatkan sektor pertanian di kabupaten setempat.

"Kami memberikan apresiasi kepada upaya Kementan dengan harapan dapat memperkuat ketahanan pangan Kabupaten Lumajang," katanya.

Pemkab Lumajang menerima dengan baik apa yang akan dilakukan Kementan, sehingga diharapkan dapat membantu irigasi dan melalui program itu dapat mandiri dalam hal pangan.

"Program tersebut akan memfokuskan pada pengembangan tiga komoditas hortikultura yaitu pisang, manggis, dan kentang di Lumajang," tuturnya.

Baca juga: Pemkab Dairi sediakan 606 ha pengembangan hortikultura daerah kering 

Menurutnya, tujuan utamanya meningkatkan kualitas budi daya dan pengolahan hasil, serta memperluas akses pasar dan potensi ekspor, yang akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat dan pertumbuhan ekonomi Lumajang.

"Dengan program HDDAP itu, kami tidak hanya mendapatkan bantuan bibit dan lain-lain, tetapi juga dibantu dalam teknis budi daya dan pemasaran. Semoga itu menjadikan Lumajang sebagai lumbung pangan di Jawa Timur," katanya.

Penanggung Jawab Project HDDAP Lumajang Ircham Ritadi menjelaskan bahwa Kabupaten Lumajang terpilih sebagai proyek percontohan dari 13 kabupaten dan kota terpilih untuk pengembangan hortikultura pertanian di lahan kering.

"Proyek itu akan difokuskan pada pengelolaan lahan kering dengan prinsip konservasi tanah dan air, untuk mencegah degradasi lahan yang dapat mengakibatkan lahan menjadi tidak produktif," ujarnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang Hairil Diani mengatakan bahwa program HDDAP Kementerian Pertanian akan difokuskan di tiga kecamatan, yakni Senduro, Pasrujambe, dan Gucialit dengan total lahan yang siap dikembangkan mencapai 811 hektare.

Baca juga: Elektrifikasi pertanian di Bantul fokus pada tanaman hortikultura
Baca juga: Kementan sebut tak pernah persulit izin impor melalui RIPH
Baca juga: Mendes minta desa di daerah pertambangan optimalkan hortikultura

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024