“Kami mempunyai pepatah di Polandia: Setiap negara mempunyai tentara, baik negaranya sendiri maupun negara lain. Dalam jangka panjang, lebih murah untuk menjaga milik sendiri,” kata Radoslaw Sikorski pada sebuah kongres di Poznan, Polandia barat.
Polandia, sekutu utama Ukraina dalam perangnya dengan Rusia, pecah oleh Rusia pada abad ke-19 dan didominasi oleh Uni Soviet selama era komunis yang berakhir pada tahun 1989.
Baca juga: Rusia ambil langkah yang diperlukan jika nuklir AS muncul di Polandia
Dalam konteks perang yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina, Sikorski mengatakan negara pimpinan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy itu ingin menjadi seperti Polandia.
“Mereka ingin menjadi negara Barat, demokratis, dan bebas secara ekonomi, sehingga kita hanya perlu membantu dalam hal ini,” kata dia.
Sikorski juga mengatakan Eropa dan Amerika Serikat memiliki potensi ekonomi yang masing-masing bernilai sekitar 14 triliun euro (sekitar Rp242,86 kuadriliun), sementara Rusia bernilai kurang dari 2 triliun euro (sekitar Rp34,68 kuadriliun).
"Jika kita melakukan reindustrialisasi pertahanan, kita akan mampu mengungguli mereka dalam produksi industri dan Ukraina akan menang. Namun, kami melakukannya terlalu lambat,” ujar Sikorsky.
Sumber: Anadolu-OANA
Baca juga: Polandia tuntut penjelasan Rusia atas rudal jelajah masuki wilayahnya
Baca juga: Polandia: Belum ada putusan untuk jadi tuan rumah senjata nuklir
Penerjemah: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024
