Perlu menjaga stabilitas keuangan di tengah volatilitas global yang penuh 'uncertenty', juga perlu memperkuat stabilitas politik dan stabilitas keamanan
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad menilai bahwa ekonomi RI pada Triwulan II 2024 tetap tumbuh, namun harus tetap waspada terutama dari sisi stabilitas keamanan dan politik.

“Tetap optimistis (ekonomi tumbuh di Triwulan II), tapi harus waspada karena pertumbuhan ekonomi kuartal I 2024 sebesar 5,11 persen. Salah satu faktor utama ada konsumsi di dalamnya, ada siklus tahunan, yaitu Pemilu 2024 dan bulan Ramadhan Idul Fitri,” kata Kamrussamad dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Menurut Kamrussamad selama triwulan I-2024, ekonomi RI mampu tumbuh solid hingga 5,11 persen (yoy) yang didorong kuatnya aktivitas ekonomi domestik.

Oleh karena itu, Anggota Komisi XI DPR ini optimistis bahwa perekonomian nasional bisa tumbuh. Namun, ia menyebut ada hal-hal yang harus dijaga utamanya stabilitas politik dan keamanan.

“Perlu menjaga stabilitas keuangan di tengah volatilitas global yang penuh 'uncertenty', juga perlu memperkuat stabilitas politik dan stabilitas keamanan. Itu faktor penting dalam kelanjutan pembangunan nasional,” ujar Kamrussamad.

Baca juga: Standard Chartered perkirakan ekonomi Indonesia 2024 tumbuh 5,1 persen

Ia juga mengajak semua pihak untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan, serta stabilitas dan komunikasi politik sehingga pembentukan pemerintahan baru ke depan dapat berjalan lancar dan sesuai harapan rakyat.

Lebih lanjut Kamrussamad menyatakan bahwa meskipun ekonomi bisa tumbuh, namun tanpa stabilitas politik dan keamanan yang kuat, potensi pertumbuhan tersebut bisa terancam.

Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya bagi pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk terus memperkuat fondasi politik dan keamanan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

“Pemerintah perlu menjaga daya beli masyarakat, suku bunga tinggi harus dievaluasi kembali. Percepatan realisasi APBN - Tranfer Keuangan Daerah (TKD) sebagai faktor penggerak pembangunan nasional hingga pembangunan desa,” kata Kamrussamad.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus mencapai enam hingga delapan persen lebih pada tiga tahun ke depan untuk menjadi negara maju pada 2045.

Pernyataan Airlangga tersebut menanggapi presiden terpilih Prabowo Subianto yang menyatakan keyakinannya bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 8 persen pada dua hingga tiga tahun ke depan di bawah pemerintahannya.

"Dua-tiga tahun ke depan memang dalam RPJMN kita kalau kita mau jadi negara maju di 2045, kita tumbuh harus di atas 6-7-8 persen," kata Airlangga usai memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (16/5).

Menurut Airlangga, situasi perekonomian dunia dalam dua hingga tiga tahun akan berubah, begitu juga dengan kondisi geopolitik yang terjadi saat ini.

Airlangga menilai jika kondisi geopolitik aman, Indonesia bisa memanfaatkan bantalan fiskal yang selama ini dilakukan untuk subsidi dan bantuan sosial lainnya.

Baca juga: Ekonom ADB: RI perlu dongkrak industri demi pertumbuhan ekonomi

Baca juga: Airlangga sebut ekonomi harus tumbuh 8 persen lebih jadi negara maju


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024