Kami sangat berterima kasih atas kepedulian Pak Achmad Suryadi terhadap keselamatan kereta api. Semoga akan semakin tumbuh rasa peduli dan kecintaan terhadap kereta api pada masyarakat sekitar jalur rel,"
Purwokerto (ANTARA News) - Perseroan Terbatas Kereta Api Indonesia (PT KAI) memberikan penghargaan kepada seorang petani asal Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Achmad Suryadi (57) karena telah menyelamatkan KA Argo Wilis dari kemungkinan terjadinya kecelakaan.

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Vice President PT KAI Daerah Operasi 5 Purwokerto Andika Tri Putranto kepada Achmad Suryadi di Kantor PT KAI Daop 5 Purwokerto, Selasa.

Dalam kesempatan tersebut, Andika mengatakan bahwa penghargaan tersebut sebagai bentuk apresiasi dan rasa terima kasih PT KAI atas kepedulian Achmad Suryadi terhadap keselamatan kereta api.

"Kami sangat berterima kasih atas kepedulian Pak Achmad Suryadi terhadap keselamatan kereta api. Semoga akan semakin tumbuh rasa peduli dan kecintaan terhadap kereta api pada masyarakat sekitar jalur rel," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, PT KAI memberikan piagam penghargaan dan tali asih sebesar Rp10 juta kepada Achmad Suryadi.

Achmad Suryadi yang merupakan seorang petani asal Desa Mrenek RT 03 RW 06, Kecamatan Maos, Cilacap, telah menyelamatkan KA Argo Wilis jurusan Bandung-Surabaya dari kemungkinan kecelakaan akibat adanya rel gompal di km 393+8/9 antara Stasiun Maos dan Stasiun Sikampuh pada hari Jumat (20/12), sekitar pukul 14.05 WIB.

Saat itu, Achmad Suryadi yang sedang melintas di jalur rel melihat adanya rel yang gompal dengan panjang sekitar 10 centimeter, sementara dari arah barat datang KA Argo Wilis jurusan Bandung-Surabaya.

Oleh karena itu, dia pun nekat memberhentikan KA Argo Wilis yang sedang melaju kencang dari arah barat.

Dia berlari di tengah jalur rel ke arah datangnya KA Argo Wilis sambil mengibaskan caping dan tangannya agar masinis menghentikan KA-nya.

Berkat kepedulian Achmad Suryadi, KA Argo Wilis bisa dihentikan sekitar 50 meter dari lokasi rel gompal sehingga dapat terhindar dari kemungkinan terjadinya kecelakaan.(*)

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013