Ketidakadilan ini harus dikecam dan dihilangkan...,"
Vatikan (ANTARA News) - Paus Fransiskus pada Kamis mengecam diskriminasi terhadap umat Kristiani, termasuk di negara yang sebenarnya memiliki hukum yang menjamin kebebasan beragama.

Ia menyampaikan kecaman itu pada perayaan ibadah sore kepada umat yang memenuhi lapangan St Peter pada hari Gereja Katolik Roma memperingati St Stephen, yang merupakan martir pertama gereja tersebut.

Paus berusia 77 tahun asal Argentina itu meminta umatnya berdoa sejenak bagi warga Kristiani yang secara tidak adil dituduh dan menerima berbagai perlakuan kekerasan.

Fransiskus, yang merayakan Natal sebagai paus untuk pertama kali, mengatakan "pembatasan dan diskriminasi" terhadap umat Kristiani terjadi tidak hanya di negara-negara yang tidak memberikan kebebasan beragama secara penuh, melainkan juga di mana "di atas kertas, kebebasan dan hak asasi manusia dilindungi".

"Ketidakadilan ini harus dikecam dan dihilangkan...," katanya.

Fransiskus mengatakan ia yakin bahwa warga Kristiani yang mengalami diskriminasi dan kekerasan jumlahnya "pada saat ini lebih banyak dibandingkan pada masa-masa Gereja sebelumnya".

Pada masa lalu, Vatian juga telah menyampaikan keprihatinan terhadap apa yang disebut Paus Benekditus sebagai "bentuk canggih permusuhan" terhadap umat Kristiani di negara-negara kaya, seperti melarang penggunaan simbol-simbol keagamaan di tempat umum, demikian Reuters.

(T008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013