Kinerja transaksi sistem pembayaran tetap tumbuh kuat
Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) melaporkan transaksi perbankan digital tumbuh 19,08 persen secara year on year (yoy) mencapai Rp5.340,92 triliun, dan nominal transaksi uang elektronik (UE) meningkat 33,99 persen (yoy) sehingga mencapai Rp90,44 triliun.

"Kinerja transaksi sistem pembayaran tetap tumbuh kuat," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulan Mei 2024 di Jakarta, Rabu.

Pada April 2024, transaksi BI-RTGS meningkat 18,65 persen (yoy) mencapai Rp13.112,22 triliun. Transaksi BI-FAST tumbuh 56,70 persen (yoy) sehingga mencapai Rp612,90 triliun.

Sedangkan nominal transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) tumbuh 194,06 persen (yoy), dengan jumlah pengguna mencapai 48,90 juta dan jumlah merchant 31,86 juta.

Sementara itu, lanjut Perry, nominal transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM/D turun sebesar 12,49 persen (yoy) mencapai Rp619,19 triliun.

Nominal kartu kredit masih meningkat 11,67 persen (yoy) mencapai Rp34,39 triliun. Dari sisi pengelolaan uang rupiah, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) meningkat 2,64 persen (yoy) sehingga menjadi Rp1.058,23 triliun.

Baca juga: UMKM Aceh diminta manfaatkan QRIS untuk kemudahan transaksi saat PON
Baca juga: OJK: Total transaksi kripto hingga Maret 2024 capai Rp158,84 triliun
Baca juga: Layanan digital BSI catatkan volume transaksi Rp145,1 triliun

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024