Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kota Tangerang, Banten, menyebutkan hingga akhir Desember 2023 telah berhasil menemukan 10.955 kasus tuberkulosis (TBC) dan telah diobati, dan kini terus melakukan skrining dalam mencegah penyebarluasan kasus.

"Angka ini sudah di atas 100 persen dari estimasi kasus yang ada yakni 10.181 kasus," kata Penjabat Wali Kota Tangerang Nurdin saat menghadiri acara Peringatan Hari Besar Kesehatan dan Gerakan Indonesia Atasi TBC di halaman Balai RW 06 Kelurahan Kunciran Indah Pinang, Rabu.

Ia mengatakan upaya pencegahan dan penanganan TBC tentunya hanya dapat diwujudkan dengan kolaborasi dan kerja sama dari seluruh pihak termasuk masyarakat itu sendiri.

"Dengan membangun kesadaran kolektif tentang bahaya dan ancaman penyakit TBC, insya Allah penyakit ini dapat kita atasi bersama," ujarnya.

Baca juga: Bersama tim WHO-Kemenkes, Tangerang evaluasi penanganan TBC di faskes

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para kader Asmara TB yang merupakan ujung tombak dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus TBC.

"Di samping tentunya upaya pencegahan yang aktif dan promotif, melalui skrining dan active case finding, tentunya sangat penting juga untuk penanganan dan pengobatan TBC karena ini harus intensif, obatnya tidak boleh berhenti," ujarnya.

Di Kota Tangerang ada 582 kasus per 100 ribu penduduk atau setiap 1.000 orang ada 5-  orang yang merupakan pengidap TBC.

Sedangkan berdasarkan data Global TB Report tahun 2020, jumlah kasus TBC di Indonesia tercatat sebanyak 845.000 kasus dan hanya 67 persen yang melakukan pengobatan sehingga masih ada potensi penularan dari 33 persen pasien yang belum diobati.

Baca juga: WHO - Kemenkes apresiasi pelayanan TBC di faskes Kota Tangerang

Kemudian 2.757 kasus merupakan TBC anak di bawah 15 tahun. "Inilah yang perlu disadari bersama bahwa ada potensi ancaman kesehatan yang ada di sekitar kita dan anak-anak kita," katanya.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Mugiya Wardhany mengatakan bahwa dalam Peringatan Hari Besar Kesehatan dan Gerakan Indonesia Atasi TBC diisi dengan berbagai kegiatan preventif, edukatif, dan promotif yang menyasar masyarakat sekitar.

“Kegiatan peringatan dihadirkan secara khusus untuk menurunkan angka kasus TBC di Kota Tangerang yang masih tergolong cukup tinggi dengan estimasi mencapai lebih dari 10 ribu kasus. Tidak hanya hari ini, skrining juga akan terus dilakukan sampai akhir tahun nanti,” ujarnya.

Ia menambahkan, Pemkot Tangerang juga memanfaatkan momentum peringatan HTBS 2024 dengan memberikan pelayanan seperti pemberian skrining TBC berbasis dahak dengan pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM), skrining berbasis X-Ray, dan skrining TB laten menggunakan Tuberkulin Skin Test (TST) untuk meningkatkan pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) secara gratis.

Baca juga: Baznas beri paket makanan tambahan 200 penderita TBC Kota Tangerang

“Sederet kegiatan ini juga diharapkan mampu berjalan dengan efektif dan konsisten. Secara khusus, kami juga mengajak berbagai pihak untuk berkolaborasi bersama-sama menurunkan angka kasus TBC di Kota Tangerang,” ujarnya.

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024