Tulungagung, Jatim (ANTARA) - RSUD dr. Iskak Tulungagung, Jawa Timur, memastikan kondisi bayi kembar siam stabil dan cukup baik sehingga bisa menjalani perawatan di rumah sembari menunggu jadwal operasi pemisahan yang diperkirakan masih 8-10 bulan ke depan.

"Secara umum kondisi bayi kembar siam baik dan bisa dibawa pulang ke rumah. Tapi, segala sesuatunya harus dipersiapkan terlebih dulu," kata Plt. Direktur RSUD dr. Iskak Tulungagung, dr. Kasil Rokhmat di Tulungagung, Rabu.

Untuk itu pihaknya aktif berkomunikasi dengan keluarga bayi kembar siam.

Salah satu yang harus dipersiapkan adalah penyiapan tempat perawatan kedua bayi dempet bokong tersebut, terutama ruang kamar bayi yang harus steril dan higienis.

Baca juga: BPJS Kesehatan tanggung biaya operasi kembar siam Tulungagung

Baca juga: RSUD Tulungagung bentuk tim kembar siam lintasdisiplin


"Rumah harus dirombak dulu, agar perawatan steril," katanya.

Persiapan tersebut menjadi bagian penting karena bayi kembar siam tersebut rentan alami gangguan kesehatan, sehingga kamar bayi harus steril dan tidak mengganggu kesehatannya.

"Kita nanti akan berkoordinasi dengan puskesmas terdekat dan bidan desa, termasuk asupan gizinya disediakan dari dinas kesehatan," katanya.

Kasil melanjutkan, selama dalam perawatan persiapan operasi pemisahan, kesehatan bayi akan terus dipantau.

Secara rutin petugas kesehatan dari puskesmas dan bidan desa akan melakukan kunjungan ke rumah orang tua bayi tersebut.

Bayi kembar siam tersebut akan menjalani pemisahan setelah kondisinya siap.

Diperkirakan operasi pemisahan dilakukan setelah bayi berusia 8-10 bulan.

Selama dalam kurun waktu itu bayi tersebut rencananya akan menjalani perawatan kesehatan di RSUD dr. Iskak.

Perawatan dalam waktu lama bakal menimbulkan biaya tinggi.

Namun, Kasil menolak jika perawatan bayi di rumah berkaitan dengan biaya.

"Karena kondisinya sudah baik dan dimungkinkan bisa dirawat di rumah, selain itu emosional orang tua dan anak ikatannya diperlukan," katanya.

"Memang ada beberapa risiko jika bayi tersebut dirawat di rumah," ujarnya.

Namun, pihaknya sudah mengantisipasi membentuk grup WA antara orang tua dan petugas kesehatan.

Pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan tim bayi kembar siam dari RSUD dr. Soetomo Surabaya.

"Sehingga kalau ada apa-apa bisa ditangani dengan baik," paparnya.

Terakhir dirinya memastikan semua biaya perawatan bayi tersebut ditanggung sepenuhnya oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung.

"Seratus persen," katanya.

RSUD dr. Iskak menerima rujukan bayi siam itu pada Selasa (23/4).

Sebelum dilakukan pemisahan bayi berjenis kelamin laki-laki disarankan untuk tetap dirawat di rumah sakit minimal delapan bulan untuk memastikan bayi terus dalam kondisi sehat dan siap menjalani operasi pembedahan.

Kedua bayi mempunyai organ lengkap, namun khusus untuk anus dan penis menjadi satu.

Kondisi bayi dalam keadaan sehat. Bayi sudah bisa minum sebanyak 5 cc dan buang air secara lancar.*

Baca juga: RSUD Tulungagung tangani bayi kembar siam dempet bokong

Baca juga: RS Hasan Sadikin berhasil pisahkan bayi kembar siam, satunya meninggal

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024