Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua MPR-RI, Prof. DR Amien Rais, menilai bahwa jika terjadi kembali perombakan (reshuffle) Kabinet Indonesia Bersatu dalam kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla, maka berakibat jatuhnya citra keduanya. "Perombakan kabinet untuk kedua kalinya hanya akan membuat citra pemerintahan SBY-Kalla jatuh," kata Guru Besar Ilmu Politik dari Universitas Hajah Mada (UGM) Yogyakarta itu kepada wartawan di Jakarta, Kamis. Pendapat itu disampaikannya menanggapi wacana perombakan kabinet yang belakangan ini kian santer, bahkan beberapa nama menteri telah disebut-sebut akan dicopot atau digeser posisinya. Menurut Amien, dengan dua kali perombakan kabinet selama dua tahun pemerintahannya, Presiden Yudhoyono justru menunjukkan lemahnya kepemimpinannya dan akan memerosotkan dukungan publik bagi dirinya. Bagi para menteri, keadaan ini akan membuat mereka tidak nyaman dalam bekerja. "Perombakan hanya akan mengakibatkan menteri merasa was-was dan kehilangan semangat kerja. Mereka pastinya tidak bisa bekerja 100 %," kata mantan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) itu. Semestinya, menurut mantan ketua PP Muhammadiyah itu, pemerintah jangan sampai membuat mereka merasa khawatir, apalagi pergantian dengan menteri yang baru justru tidak efisien. "Masalahnya menteri yang baru pasti butuh waktu untuk beradaptasi. Hal ini tidak efektif bagi pemerintahan," katanya. Tokoh reformasi 1998 itu juga meminta, pemerintahan SBY-Kalla memperbaiki kinerjanya daripada memikirkan kemungkinan merombak kabinet. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006